Penulis
Intisari-Online.com - Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) memanas sepanjang tahun 2020 lalu.
Pertama dikarenakan pandemi virus corona (Covid-19).
Di mana Presiden AS Donald Trump mengklaim China-lah penyebab dunia terkena pandemi besar itu.
Kedua karena konflik Laut China Selatan yang membuat keduanya menggerakkan militer di wilayah itu.
Ketiga soal ekonomi.
China ingin menjadi salah satu negara perdagangan yang kuat. Namun AS berusaha mencegahnya.
Konflik kedua pun makin tak berujung tak kala berita mengenai kerusuhan di Capitol AS viral.
Apa pendapat warga China?
Dilaporkan dunia maya China meledak dalam kegembiraan atas demokrasiAS yang bermasalah.
Apalagi setelah tahun pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung Capitol AS.
Channel News Asiamelaporkan, warganet China membandingkan kekacauan tersebut dengan protes anti-pemerintah Hong Kong pada 2019 lalu.
Pada Kamis (7/1/2021) pagi, tabloid milik pemerintahGlobal Timesmen-tweetperbandingan foto para pengunjuk rasa Hong Kong yang menduduki Kompleks Dewan Legislatif pada Juli 2019 dengan kerusuhan Capitol.
Pendukung garis keras Trump menyerbu Capitol AS untuk memprotes kekalahan pemilihan presiden, bentrok dengan petugas keamanan, dan menggeledah bagian-bagian gedung Kongres.
"@SpeakerPelosi pernah menyebut kerusuhan Hong Kong sebagai pemandangan yang indah untuk dilihat," kataGlobal Timesmerujuk komentar Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Juni 2019 tentang demonstrasi massa pro-demokrasi Hong Kong, yang kebanyakan berjalan damai saat itu.
"Masih belum terlihat, apakah dia akan mengatakan hal yang sama tentang perkembangan terakhir di Capitol Hill," sebutGlobal Timesdi akun Twitter.
Standar ganda
Liga Pemuda Komunis China juga menggambarkan kerusuhan Capitol sebagai "pemandangan indah" di platform Weibo yang mirip Twitter.
Tagar "Pendukung Trump menyerbu Capitol AS" di Weibo pada Kamis (7/1/2021), mengumpulkan 230 juta tampilan.
Pengguna Weibo membandingkan dukungan global untuk pengunjuk rasa Hong Kong dengan curahan kecaman terhadap massa pro-Trump.
"Saat ini, semua pemimpin negara Eropa telah menunjukkan standar ganda dan mengutuknya (kerusuhan Capitol)," tulis salah satu pengguna Weibo yang mendapatkan lebih dari 5.000 suka.
"Saya tidak tahu, laporan standar ganda seperti apa yang akan diberitakan oleh media Hong Kong atau Taiwan kali ini," imbuh dia.
"Apa yang terjadi di Dewan Legislatif Hong Kong tahun lalu terulang di Capitol AS," tulis pengguna Weibo lainnya dengan lebih dari 4.500 suka.
(kontan.co.id)