Intisari-Online.com - Jumlah mayat di Gunung Everest bertambah setiap tahun dari para pendaki yang kehilangan nyawa.
Penyebab kematian termasuk hipotermia, kelelahan, kekurangan oksigen, dan jatuh,.
Setelah tubuh membeku, mereka menempel di lereng bukit, dan tinggal secara permanen di sana.
Salah satu mayat di Gunung Everest yang paling terkenal, Green Boots, yang menjadi korban hari paling mematikan dalam sejarah Everest.
Di mana dia tewas di lokasi tertentu di gunung yang harus dilalui sebagian besar pendaki.
Alhasil, Green Boots di Everest menjadi salah satu landmark bagi mereka yang ingin mendaki gunung.
Jadi siapa Green Boots itu?
Dilansir dari ranker.com pada Jumat (8/1/2021), tidak banyak yang tahu kisah nyata di balik hidupnya atau apa yang membuatnya mendaki Everest.
Pada kenyataannya, dia diyakini sebagai Tsewang Paljor, seorang pendaki India yang meninggal dalam Bencana Everest 1996.