Intisari-online.com - Belakangan Chia digegerkan dengan kasus menghilangnya milyader Jack Ma.
Pemilik Alibaba Grup itu, telah menghilang dan tidak diketahui keberadaanya setelah terakhir menampakkan diri pada Oktober 2020.
Hal ini memunculkan rumor bahwa Jack Ma saat ini sedang ditangkap oleh pemerintah China.
Rumor lain mengatakan, bahwa dirinya sedang bersembunyi di suatu tempat yang tidak diketahui.
Sebelum Jack Ma diwartakan menghilang, China dikabarkan telah lama meminta data konsumen dari Ant Group.
Ant Group merupakan perusahaan afiliasi Alibaba Group yang didirikan oleh Jack Ma. Salah satu produk yang dimiliki Ant Group adalah Alipay.
Alipay sendiri kini telah digunakan oleh lebih dari 1 miliar orang.
Aplikasi tersebut memiliki banyak data tentang kebiasaan belanja konsumen, perilaku meminjam, dan riwayat pembayaran tagihan dan pinjaman.
Dilansir dari The Wall Street Journal via Market Watch, Jack Ma menolak untuk membagikan data tersebut.
Karena keputusannya tersebut, Jack Ma jadi hanya memiliki sedikit ruang untuk tawar menawar terkait hal itu dengan pemerintah China.
Kerajaan bisnis Jack Ma telah menjadi bidikan regulator China bahkan Presiden China Xi Jinping sendiri.
Pemerintah China juga khawatir karena Jack Ma dinilai itu terlalu fokus mengembangkan kerajaan bisnisnya daripada tujuan negara dalam mengendalikan risiko keuangan.
China menuding bahwa Ant Group meraup keuntungan yang tidak adil.
Karena tidak hanya pemberi pinjaman kecil tetapi juga melayani bank besar, berdasarkan lautan data pribadi yang diambil dari aplikasi Alipay.
Karena pemerintah China mulai memerhatikan Ant Group layaknya sebagai bank.
Regulator China mempertimbangkan berbagai opsi untuk memecahkan apa yang mereka sebut sebagai monopoli data.
Regulator China juga meminta Ant Group untuk memasukkan data konsumennya ke dalam sistem pelaporan kredit nasional yang dikendalikan oleh Bank Rakyat China sebagaimana dilansir dari Seeking Alpha.
Para analis setuju bahwa ketersediaan data mengenai sejarah dan skor kredit publik akan menjadi hal yang baik untuk menganalisis kelayakan kredit.
Namun, mereka juga khawatir jika data konsumen Alipay tersebut tak hanya diambil untuk menganalisis kelayakan kredit, tapi juga untuk diambil informasinya yang eksklusif.
Jack Ma sendiri dikabarkan terlihat di depan umum selama lebih dari dua bulan.
Dia juga tidak tampil dalam acara Africa's Business Heroes yang diinisiasinya.
Spekulasi tentang keberadaan Jack Ma dan spekulasi mengenai alasan dia menghilang semakin berseliweran di internet namun belum ada satu pun yang terbukti.
Jack Ma sendiri saat ini memiliki status sebagai orang terkaya kedua di China.
Pria berusia 56 tahun itudiperkirakan memiliki kekayaan mencapai Rp855 triliun.
Jack Ma memperoleh kekayaan fantastisnya berkat mendirikan bisnis e-commerce Alibaba, dan hanya dalam 3 tahun sukses.
Source: Kompas.com