Intisari-online.com - Kedekatan Timor Leste dengan China memubuat banyak negara menyebut negara kecil itu telah jatuh ke dalam cengkeraman China.
Hal itupun diungkapkan oleh sahabat lamanya Australia yang memandang pengaruh China di Timor Leste sangat memprihatinkan.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengumumkan paket pendanaan utama bagi pasukan pertahanan Timor Leste untuk melawan China.
Tetapi mantan presiden Ramos Horta mengatakan dia lebih khawatir tentang pengaruhnya di Australia.
Ramos Horta pemenang nobel perdamaian bersama dengan Xanana Gusmao, mengelak saat negaranya dianggap jatuh dalam perangkap China.
Bahkan pejabat Timor Leste itu juga membocorkan tentang situasi keuangan dan investasi yang masuk ke negara yang baru seumur jagung merdeka itu.
Tahun 2019, Mantan Perdana Menteri Victoria Steve Bracks yang merupakan penasihat Gusmao, mengatakan China mendanai proyek ekonomi terpenting di Timor Leste.
Pabrik pemrosesan gas untuk ladang gas untuk Greater Sunrise di Laut Timor, sebagai tanda bahwa Timor Leste telah menjadi sekutunya.
Australia dan negara-negara Barat lainnya berusaha untuk memerangi dugaan diplomasi jebakan utang China.
China dituduh dalam memberikan kredit ke negara-negara kecil, termasuk di Pasifik Selatan.
Negara yang mungkin merasa sulit untuk membayar, akan membuarkan China membangun fasilitas berkemampuan militer.
Namun Ramos Horta mengelak dan mengatakan proyek gas alam besar selalu melibatkan banyak mitra potensial.
Ada perusahaan Eropa, Australia, Korea dan Prancis yang tertarik dengan Greater Sunrise serta China.
"Sangat lucu untuk sedikitnya ketika saya mendengar akademisi dan jurnalis Australia, politisi berbicara tentang pengaruh Cina di Timor Leste, bagaimana dengan pengaruh Cina di seluruh Australia?" ungkap Ramos Horta mengatakan kepada AAP.
Setidaknya selama 20 tahun, China telah berinvestasi secara signifikan di Australia.
Termasuk di Northern Territory dengan menyewa Pelabuhan Darwin, membeli pabrik, perusahaan, tanah dan mineral, batu bara dan gas, katanya.
"Di pemerintahan kami, di dewan tertinggi kami di bidang pertahanan dan keamanan tempat saya duduk, telah terjadi diskusi dan kekhawatiran serius tentang pengaruh China yang tumbuh di Australia," katanya.
"Mereka kemudian (Australia) datang dan berkata 'oh, kami minta maaf atas pengaruh China di Timor'," tambah Ramos Horta.
Sementara Timor Lorosa'e menerima 7 juta dollar AS sampai 8 juta dollar AS setahun dalam bentuk hibah dari Cina.
Tidak ada pinjaman komersial atau pemerintah dari mereka, kata Ramos Horta.
China juga membangun istana presiden, kementerian luar negeri, dan gedung pertahanan di Dili.
Indonesia, Singapura dan Australia adalah investor asing langsung terbesar di Timor Leste, katanya, di atas China.
Sementara Perdana Menteri Australia Scott Morrison menandatangani perjanjian batas maritim.
Dia juga mengumumkan bantuan pendanaan untuk kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan kedua negara untuk meningkatkan Internet.
Paket keamanan maritim akan mencakup dua Kapal Patroli Kelas Penjaga dan dukungan pendanaan untuk pangkalan angkatan laut.
Awal tahun 2019 Australia mengumumkan akan membentuk unit militer baru yang didedikasikan untuk membantu sekutu Pasifik, yang dipandang untuk memerangi pengaruh China.