Find Us On Social Media :

Temukan Bukti Kejahatan Perang Pembunuhan Warga Sipil Irak oleh Tentara AS yang Harusnya Jadi 'Polisi Dunia', Jurnalis Ini Harus Membayar Mahal Relakan Kebebasannya, Nasibnya Kini Sungguh Mengenaskan

By Maymunah Nasution, Selasa, 5 Januari 2021 | 09:42 WIB

Julian Assange di balkon Kedutaan Ekuador untuk Inggris, 19 Mei 2017, Assange hadapi 10 tahun ancaman diekstradisi ke AS atas kasus pencurian data Pentagon

Intisari-online.com - Kasus kejahatan perang bukanlah kasus sederhana.

Suatu negara harus siap menerima konsekuensi berat jika pernah melakukannya.

Seperti yang baru-baru saja terjadi pada Australia, yang terbukti pernah melakukan kejahatan perang sewaktu bertugas di Afghanistan.

Namun Australia mengakui kejahatan perang yang dilaksanakan oleh sebagian tentara terbaik negara itu.

Baca Juga: Budaya Tidak Sehat di Pasukan Khusus, Pasukan Elit Australia Justru Terbukti Membunuh Warga Sipil Afghanistan: Tentara Baru Diinisiasi Dengan Membunuh Tahanan Penjara

Mereka juga menghukum tentara mereka yang melaksanakan kejahatan.

Tidak seperti Australia, keadaan sedikit berbeda di AS yang menghadapi tuduhan kejahatan perang mereka dengan cara berbeda.

Melansir Reuters, tahun 2010, sebuah video rahasia militer AS tunjukkan serangan tahun 2007 oleh helikopter Apache yang membunuh lusinan warga sipil di Baghdad, Irak, dirilis ke internet.

Segera pejabat resmi pertahanan AS yang namanya dirahasiakan demikian pula dengan jabatannya, mengkonfirmasi jika video dan audio yang bocor itu asli.

Baca Juga: Lupakan Perang Teluk, Rakyat Irak Peringati Kematian Jenderal Top Iran dengan Sebut AS Sebagai 'Setan Besar'