Find Us On Social Media :

Walaupun Hanya Suaka Sementara, Malaysia Menjadi Tempat Teraman Bagi Muslim Uighur Agar Lepas Dari Cengkeraman Kekejaman Xi Jinping, Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Selasa, 27 Oktober 2020 | 15:08 WIB

Seorang pria tampak di belakang bendera China di Kota Tua di Kashgar di Wilayah Autonomi Xinjiang Uighur, China, 6 September 2018.

Intisari-online.com - Kekejaman yang terjadi di Xinjiang terhadap pada kaum etnis minoritas salah satunya Muslim Uighur telah memaksa para penduduk melarikan diri dari rumahnya.

Muslim Uighur, yang secara sejarah masih satu bangsa dengan warga Turki, selalu berusaha melarikan diri ke negara yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut.

Namun hal tersebut bukan perkara yang mudah.

Pertama, mereka tidak bisa langsung saja pergi dari Xinjiang menuju Turki.

Baca Juga: Membandel dan Seakan Tak Ada Habisnya , Kini Muncul 137 Kasus Baru Covid-19, China Langsung Tes 4,75 Juta Warga Xinjiang

Mereka harus lewati titik sementara yaitu negara perantara yang memudahkan mereka untuk melarikan diri ke Turki.

Kondisi yang serupa ditemukan pada para pembelot Korea Utara, yang harus lari ke China untuk kemudian bisa masuk dan menjadi warga negara di negara lain.

Mengutip Kontan.co.id, Asia Tenggara menjadi titik transit yang difavoritkan oleh etnis Muslim Uighur menuju Turki.

Negara tersebut terutama adalah Malaysia.

Baca Juga: Mencukur Kepala Wanita Uighur dan Mengirim Rambutnya ke Amerika, AS Curiga China Lakukan 'Genosida' Terhadap Muslim Uighur di Xinjiang