Find Us On Social Media :

Dibelenggu Rantai hingga Dipaksa Minum Obat di Tengah Pandemi Covid-19, Malaysia Tolak Permintaan Ekstradisi Pengungsi Muslim Uighur ke China, 'Kami Tidak Akan Melakukannya'

By Mentari DP, Sabtu, 5 September 2020 | 09:30 WIB

Umat Muslim Uighur terancam virus corona.

Intisari-Online.com - Di tahun 2020, kekejaman China terhadap etnis Uighur dua kali tersorot.

Pertama, di bulan Juli 2020 ini, beredar video yang diduga kelompok etnik Uighur mengalami kekerasan.

Dalam video beredar di internet tersebut, tampak para tahanan dengan seragam berwarna biru duduk berbaris dan dibelenggu rantai.

Rambut mereka terlihat habis dicukur dengan mata ditutup. Mereka diperiksa satu per satu oleh petugas.

Baca Juga: Beda Jauh, Jika Anak Kembar Albino di Wonogiri Viral dan Sering Diajak Swafoto, di Tempat Ini Orang-Orang Albino Diburu, Dibantai, dan Diambil Organnya untuk Ilmu Sihir

Setelah diperiksa, para tahanan tersebut dibawa pergi dari sebuah tempat yang disinyalir ada di wilayah Xinjiang.

Belum selesai apakah video itu benar atau tidak, seorang wanita yang enggan disebut namanya menceritakan bagaimana dia ditangkap saat puncak wabah virus corona di China dan dipaksa minum obat tertentu.

Dilansir the Associated Press, ketika polisi menangkap wanita yang ternyata beretnis Uighur itu, dia dimasukkan ke dalam sel tahanan bersama puluhan wanita lainnya.

Di sana, wanita itu dipaksa minum obat yang membuatnya merasa lemas dan mual.

Sipir penjara bahkan mengawasi wanita itu untuk memastikan dia meminum obatnya.

Baca Juga: Covid Hari Ini 5 September 2020: Anies Baswedan Sebut Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan, 'Hampir Sentuh Angka 1.000 Kasus Setiap Hari'