Find Us On Social Media :

Berbagai Opsi Denuklirisasi untuk Biden Bagi Korea Utara, Tekanan Maksimum, Tiru Libya atau Teruskan Cara Donald Trump?

By Maymunah Nasution, Rabu, 23 Desember 2020 | 06:00 WIB

Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden.

Ia menuntut langkah denuklirisasi tunggal oleh satu pihak (Korea Utara).

Strategi ini menerapkan tekanan sanksi maksimum dan ancaman aksi militer preventif yang berguna melumpuhkan pemimpin Pyongyang agar melihat jika mereka justru lebih aman tanpa senjata-senjata nuklir tersebut.

Bedanya dengan model sebelumnya, negosiasi ini diwarnai dengan deklarasi penuh dan penyimpanan senjata-senjata nuklir Korea Utara, bahkan sebelum mereka dibekukan.

Rasionalisasinya adalah untuk menunjukkan jika satu pihak memang sudah dibekukan.

Baca Juga: China Sudah Menipu Seluruh Dunia, Nyatanya Bukan Hanya Negeri Panda, Negara Ini Juga Diklaim 'Negara Berbahaya' di Laut China Selatan, Fakta Perusak Ini yang Jadi Buktinya

Meski jadi salah satu kebijakan paling mudah, kebijakan ini juga menjadi satu yang paling sulit.

Gaddafi saat itu tidak memiliki satupun senjata nuklir saat ia dibekuk, sedangkan Kim Jong-Un punya banyak.

Serta, Kim bisa belajar mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada Gaddafi setelah ia berikan semua senajtanya.

Biden kemungkinan akan memilih opsi ini jika Korea Utara benar-benar lakukan provokasi di awal tahun 2021 setelah inagurasinya.

Baca Juga: Kekhawatiran Sudah di Ubun-ubun Karena PBB Sampai Terapkan Embargo Senjata di Libya, Tiga Negara Eropa Ini Mengancam Tiga Negara Lain yang Mendukung Kiriman Senjata ke Negara Itu, Rusia Salah Satunya