Secara keseluruhan sampai akhir 2019 ekspor batubara Australia yang ditolak China mencapai 12 juta ton.
Sementara itu, jumlah yang diperkirakan oleh AS tersebut sekitar 20 persen dari total batubara yang dijual Korea Utara ke China pada 2017 lalu, sebelum ekspor batubara Korea Utara dilarang Dewan Keamanan PBB.
Jika dihitung-hitung menggunakan harga batubara internasional sekitar 80 dollar AS (Rp 1,1 juta) hingga 100 dollar AS (Rp 1,4 juta) per ton, maka cuan yang didapatkan Korea Utara sebesar 300 juta dollar AS (Rp 4,2 triliun) sampai 410 juta dollar AS (Rp 5,7 triliun) dari penjualan batubara itu.
"Faktanya adalah China mempermudah mereka Korea Utara dalam mendapatkan aliran pendapatan," ujar salah satu pejabat Kementerian Dalam Negeri AS.
Namun sebenarnya sudah bukan berita baru mengenai ekspor batubara dari Korea Utara ke China.
Sudah lama negara tersebut mengekspor diam-diam batubara ke China lewat kapal asing yang memasuki pelabuhan Korea Utara.
Dikabarkan Sistem Identifikasi Otomatis telah dimatikan oleh kapal-kapal itu sebelum memasuki pelabuhan Korea Utara.
Kemudian ironisnya, kapal itu semakin berani memasuki pelabuhan Korea Utara di tengah pandemi virus Corona ini.