Meski Punya Senjata Nuklir Mengerikan Sampai Membuat Amerika Ketar-ketir, Ternyata Militer Korea Utara Sebenarnya Sangat Bobrok, Hal Ini Jadi Buktinya!

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Tentara Korea Utara digambarkan sebagai kekuatan abad-20 yang tertatih-tatih, dan usang, digambarkan dengan hal ini.
Tentara Korea Utara digambarkan sebagai kekuatan abad-20 yang tertatih-tatih, dan usang, digambarkan dengan hal ini.

Intisari-online.com -Diperkirakan sekitar 1,2 juta anggota militer aktif, tergabung dalam pasukan militernya.

Korea Utara memiliki 47,8 per 1000 anggota menurut populasi mereka, angka tersebut cukup tinggi di antara negara manapun, bahkan 10 kali lebih tingggi dari AS.

Jumlahnya sulit untuk dijabarkan, namun diperkirakan Korea Utara memiliki 1,5 dan 6 juta pasukan cadangan terlatih.

Mereka termasuk milisi, pekerja, dan petani, yang sebagian besar siap mengangkat senjata jika negara itu berperang.

Baca Juga: Gunakan Pesawat Garuda untuk Sembunyikan Presiden Kamboja hingga Seludupkan Senjata ke Afganistan,Inilah Misi Rahasia Super Nekat yang Pernah Dilakukan Soeharto Ketika Jadi Presiden Indonesia

Dengan hampir setiap laki-laki di Korea Utara di Korea Utara harus melakukan wajib militer, mereka juga bisa diapanggil untuk umpan meriam.

Selain itu, masih ada juga puluhan ribu personel polisi di Pyongyang.

Tak cukup disitu, anak-anak di Korea Utara pun sudah dipaksa untuk menjadi prajurit, mereka dipanggil dengan pengawal merah muda.

Dibuat tahun 1970-an pengawal merah muda adalah pria berusia 15-17 tahun, menjalani wajib militer selama 10-15 hari sebelum masuk wajib militer resmi usia 18 tahun.

Baca Juga: Jet Tempur dan Printilannya Seharga Rp 325,6 Triliun Dijual dari AS ke UEA: 'Sulit untuk Melebih-lebihkan Bahaya Terburu-buru Ini'

Mereka diwajibkan untuk menyiapkan segalanya sendiri, mulai dari bekal makanan sampai seraga sendiri.

Dengan demikian, bukan mustahil jika Korea Utara dipandang sebagai salah satu militer terbesar di dunia, memiliki lebih dari 1 juta personil aktif, lengkap dengan cadangan militernya.

Negara itu juga menghabiskan seperempat hingga sepertiga anggaran untuk angkatan bersenjata.

Kini Korut telah mengembangkan persenjataan nuklir, bersaa dengan senjata kimia dan bahkan laser.

Meski demikian, ternyata bukan berarti Korea Utara adalah negara yang perkasa dan kuat.

Melansir Ranker dan Military.com, Tentara Korea Utara digambarkan sebagai kekuatan abad-20 yang tertatih-tatih, dan usang.

Baca Juga: Seakan Negara Panda Ini Selalu Bergejolak, China Kini Tengah Berseteru dengan Korea Selatan, Perkara Apalagi Kali Ini?

Tank, Pesawat dan kapal selam mereka sebagian besar adalah sisa-sisa Perang Dingin, Nuklirnya juga lemah, tentaranya kelaparan dan kepemimpinan yang tidak terkoordinasi.

Sementara itu menurut Blake Stilwell melalui Military.com, dia menyebut Korea Utara terasuk 1 di antara 10 pasukan militer terlemah di dunia.

Di kota perbatasan Panmujom dan Kaesong, serta Nampo, dalam rekaman film DPRK ditunjukkan pasukan militer Korut yang nampak gagah berani.

Mereka menujukkan dirinya dengan serangkaian peralatan lengkap, senjata, jib dan peralatan baru.

Namun, jauh di dalam negeri itu, pasukannya sebenarnya digambarkan memiliki tubuh yang kurus, yang diungkapkan oleh tahun 2012.

Digambarkan, sebagian besar pasukan Tentara Rakyat Korea (KPA), lemah bahkah mereka melakukan kerja paksa.

Baca Juga: Ogah Ikut Campur Konflik Amerika dan China, Indonesia yang Jadi Militer Terkuat di ASEAN Berani Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata, 'Kami Tidak Mau Ditipu Lagi'

Terutama mereka prajurit tamtama, selain itu mereka juga dipersenjatai dengan senjata yang ringan.

Meski demikian, Korea Utara memiliki jumlah pasukan yang mengerikan, mereka digambarkan cukup banyak bahkan membuat Amerika merasa ketar-ketir.

Korea Utara juga menempatkan militer di atas semua fungsi pemerintahan lainnya.

Artinya, semua uang siap disalurkan untuk pembiayaan kekuatan militer, dengan konsekuensi rakyatnya siap menanggung penderitaan dan kelaparan.

Bahkan dalam laporan terakhir, negara itu meski dalam kesulitan keuangan mereka tidak bisa berhenti menggelontorkan dananya untuk memperkuat pasukan militernya.

Artikel Terkait