Analis Turki Sinan Ulgen menjelaskan, "Macron dan Erdogan sama-sama tidak akan mundur."
Ulgen merupakan ketua dari Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Luar Negeri di Istanbul.
Hal yang sama juga dilontarkan oleh pejabat Perancis yang sering mengurusi kebijakan terhadap Turki.
Ia menanyakan dengan kejadian beberapa minggu belakangan ini apakah sanksi akan semakin digembor-gemborkan oleh Perancis.
Sejauh ini pernyataan resmi dari pemimpin Uni Eropa menyebutkan jika Turki gagal turunkan ketegangan di Mediterania Timur sampai 10 Desember, sanksi akan diberlakukan kepada negara tersebut.
Namun belum ada draft proposal akan hal tersebut.
Akar masalah muncul dari cara Emmanuel Macron yang didukung oleh banyak netizen menganggap pemenggalan kepala guru sejarah tersebut merupakan serangan terhadap kebebasan berbicara.
Macron kemudian berjanji meningkatkan upaya menghentikan kepercayaan Islam konservatif yang menurunkan nilai-nilai luhur Perancis.