Find Us On Social Media :

Biasanya Juga Sudah Rajin Bertengkar, Pakar Sebut Hubungan Perancis dan Turki Bisa Rusak Permanen Karena Dua Pemimpin Negara Alot Masalahkan Kartun Nabi Muhammad, Jadi Trump dan Xi Jinping Versi Eropa

By Maymunah Nasution, Rabu, 4 November 2020 | 10:57 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron

Analis Turki Sinan Ulgen menjelaskan, "Macron dan Erdogan sama-sama tidak akan mundur."

Ulgen merupakan ketua dari Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Luar Negeri di Istanbul.

Hal yang sama juga dilontarkan oleh pejabat Perancis yang sering mengurusi kebijakan terhadap Turki.

Ia menanyakan dengan kejadian beberapa minggu belakangan ini apakah sanksi akan semakin digembor-gemborkan oleh Perancis.

Baca Juga: Emmanuel Macron Bela Kartun Gambar Nabi Muhammad, Al-Qaeda Beri Peringatan Mengerikan, 'Membunuh Orang yang Menghina Nabi Muhammad Adalah Hak Setiap Muslim'

Sejauh ini pernyataan resmi dari pemimpin Uni Eropa menyebutkan jika Turki gagal turunkan ketegangan di Mediterania Timur sampai 10 Desember, sanksi akan diberlakukan kepada negara tersebut.

Namun belum ada draft proposal akan hal tersebut.

Akar masalah muncul dari cara Emmanuel Macron yang didukung oleh banyak netizen menganggap pemenggalan kepala guru sejarah tersebut merupakan serangan terhadap kebebasan berbicara.

Macron kemudian berjanji meningkatkan upaya menghentikan kepercayaan Islam konservatif yang menurunkan nilai-nilai luhur Perancis.

Baca Juga: 'Saya Paham Kemarahan Umat Muslim Dunia', Ujar Presiden Macron, yang Membela Diri Jika Ia Justru Melindungi Umat Muslim dari Radikalisme, Benarkah Demikian?