Find Us On Social Media :

Biasanya Juga Sudah Rajin Bertengkar, Pakar Sebut Hubungan Perancis dan Turki Bisa Rusak Permanen Karena Dua Pemimpin Negara Alot Masalahkan Kartun Nabi Muhammad, Jadi Trump dan Xi Jinping Versi Eropa

By Maymunah Nasution, Rabu, 4 November 2020 | 10:57 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron

Intisari-online.com - Bukan Presiden Erdogan dan Presiden Macron namanya jika tidak saling menghina dan lontarkan komentar kejam untuk satu sama lain.

Kedua pemimpin negara yang memiliki cara pendekatan berbeda dalam tangani terorisme dan radikalisme tersebut sering olok-olok satu sama lain.

Namun atas masalah karikatur Nabi Muhammad, hubungan kedua pemimpin negara itu justru disebut pakar bisa rusak permanen.

Melansir Reuters, administrasi kedua presiden telah menggambarkan jika hubungan saling ejek dan bertengkar telah dilakukan oleh dua belah pihak bertahun-tahun.

Baca Juga: Meluas Keluar Dari Perancis, Serangan Teroris Terjadi di Tempat Ibadah di Ibukota Austria, Empat Nyawa Melayang, Keterlibatan Kelompok Teroris Kejam Ini Mencuat Kuat Dalam Serangan-serangan Ini

Jauh sebelum masalah karikatur Nabi Muhammad yang dibela Macron dan dikecam oleh Erdogan, kedua pemimpin sudah sering saling berkomentar.

Namun kondisi ini akan semakin buruk jika masalah karikatur Nabi Muhammad tidak segera diselesaikan.

Bahkan, hal ini dikhawatirkan oleh pakar menjadi cara bagi Perancis berikan proposal untuk Uni Eropa menghukum Turki.

Tentunya hal itu akan merugikan Turki, yang sudah memiliki kondisi ekonomi yang rapuh.

Baca Juga: Naas, Kedua Negara yang Masih Berseteru Atas Klaim Gas dan Minyak di Laut Hitam Ini Diguncang Gempa Hebat Level M 7, Ada Tsunami 'Kecil'