Find Us On Social Media :

Sudah Diperingatkan Tapi Masih Jor-joran Ambil Utangan Demi Proyek Ambisiusnya padahal Sumber Pendapatannya Hampir Habis, Inilah Penderitaan yang Bakal Ditanggung Rakyat Timor Leste

By Khaerunisa, Jumat, 30 Oktober 2020 | 15:49 WIB

Ilustrasi peta Timor Leste.

Pernyataan masyarakat sipil itu memperingatkan bahwa "ketika minyak dan gas Timor-Leste habis dalam waktu kurang dari 15 tahun, dan hutang masih harus dilunasi, anak dan cucu kita akan menanggung akibatnya."

Kampanye tersebut diprakarsai oleh Movimento Kontra Deve (Gerakan Melawan Hutang, difasilitasi oleh La'o Hamutuk) Timor-Leste dan Timor Leste dan Jaringan Aksi Indonesia (ETAN) yang berbasis di AS.

Baca Juga: Twitter Sampai Turun Tangan Langsung, Cuitan Mahathir Mohamad Setelah Serangan di Gereja Nice Ini Bikin Gempar, 'Halalkan' Darah Orang Pranci

Jaringan internasional dengan pengalaman panjang dalam hutang termasuk di antara para penandatangan tersebut.

Diantaranya Focus on the Global South, Jubilee South-Asia Pacific Movement on Debt and Development, Third World Network dan CADTM International (Committee for the Cancellation of Third World Debt).

Dua puluh kelompok di Timor-Leste menandatangani pernyataan tersebut, termasuk La'o Hamutuk, Forum LSM, Front Mahasiswa, Forum Pemimpin Komunitas, Yayasan Haburas dan ETADEP.

Organisasi penandatangan dari negara tetangga Timor-Leste di Asia Tenggara termasuk WALHI - Sahabat Bumi Indonesia, Koalisi Kebebasan dari Hutang Filipina, Forum LSM Internasional untuk Pembangunan Indonesia (INFID) dan BUMI (Siaga dan Pemulihan Ekologi Thailand).

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Hidung Tersumbat, Yuk Bisa Dicoba Lho!

Kepercayaan Diri Timor Leste, sebut China Bukan Ancaman

Terkait hubungan Timor Leste dengan China, Menteri Luar Negeri Timor Leste, Dionísio da Costa Babo Soares, pernah mengungkapkan kepercayaan diri atas hal itu saat masih menjabat.