Advertorial
Intisari-Online.com - Negara Timor Leste yang merdeka dari Indonesia 18 tahun lalu, hingga kini masih berjuang keluar dari kemiskinan.
Bahkan, Timor Leste menjadi salah satu negara termiskin di dunia, dengan masa depan yang masih mengkhawatirkan.
Timor Leste sendiri lepas dari Indonesia usai hasil referendum tahun 1999 menunjukkan bahwa mayoritas warganya menginginkan kemerdekaan.
Kemudian kemerdekaan Timor Leste diakui secara resmi oleh internasional pada tahun 2002.
Setelah merdeka, pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan di Timor Leste.
Pendapatan negara dari minyak dan gas menjadi tumpuan utama perekonomian negara tersebut.
Seperti diketahui, Timor Leste memiliki ladang minyak dengan cadangan minyak berlimpah.
Kekayaan minyak Timor Leste itu pula yang sering kali memunculkan pertanyaan, mengapa negara termuda Asia Tenggara ini tetap terjebak dalam kemiskinan dengan sumber daya alam yang demikian?
Melansir borgenproject.org (20/7/2017), dijabarkan mengenai 7 penyebab utama kemiskinan Timor Leste, apa saja?
1. Kerusakan infrastruktur yang parah selama pendudukan Indonesia
Banyak infrastruktur ekonomi Timor-Leste menjadi rusak parah selama tahun-tahun pendudukan Indonesia.
Hal tersebut berdampak negatif pada banyak layanan penting negara, seperti perawatan kesehatan, pertanian, dan pendidikan.
Kurangnya infrastruktur telah memperburuk kerawanan pangan di Timor leste.
Banyak orang bergantung pada hasil panen sebagai sumber makanan utama mereka, sementara sejumlah besar tanaman telah dialokasikan secara tidak tepat atau diperdagangkan di pasar gelap yang memperparah masalah kelaparan.
2. Tantangan dari geografi sekitar
Geografi di wilayahnya menjadi tantangan tersendiri bagi Timor Leste.
Medan negara yang tidak rata membuat pertanian dan pengumpulan air menjadi sulit, dengan hanya 30 persen dari tanah subur yang digunakan untuk bertani.
Sekitar 70 persen penduduk negara tinggal di pedesaan dan mengandalkan pertanian sebagai sumber makanan utama mereka.
Sementara itu, mereka dihadapkan pada tantangan mengatasi musim hujan dan kemarau.
Bencana alam juga membuat ini sulit, dengan banjir dan kekeringan menyebabkan kerugian besar.
Akibatnya, banyak keluarga yang bertani hanya mampu menghasilkan pangan yang cukup untuk delapan bulan dalam setahun.
3. Kekurangan makanan yang berdampak pada penyakit
Kekurangan makanan berkontribusi pada sejumlah besar penyakit dan penyakit di Timor Leste.
Malnutrisi tersebar luas, dan perawatan kesehatan yang layak sulit didapat, terutama bagi mereka yang berada di daerah pedesaan.
Angka kematian ibu termasuk yang tertinggi di dunia, dan 45 dari setiap 1.000 anak diperkirakan meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka.
Sementara itu, dari mereka yang bertahan hidup, banyak yang kerdil karena gizi buruk.
4. Kurangnya akses air dan sanitasi
Air dan sanitasi juga menimbulkan masalah bagi perawatan kesehatan.
Dari semua orang Timor, 300.000 tidak memiliki akses ke air bersih, dengan sejumlah besar penduduk menggunakan keran umum dan mata air yang tidak terlindungi untuk mendapatkan air yang mereka butuhkan.
Selain itu, 700.000 orang tidak memiliki sanitasi yang layak. Kurangnya fasilitas dasar ini memungkinkan penyebaran penyakit, yang mengakibatkan kematian yang tidak perlu, terutama pada anak kecil.
5. Tingkat pendidikan di Timor yang rendah
Tingkat pencapaian pendidikan di Timor-Leste rendah, dengan kurangnya melek huruf di antara penduduk yang menjadi masalah.
Sebelum kemerdekaan, banyak sekolah di Timor Leste hancur dan kekurangan guru.
Laporan UNESCO 2015 menemukan banyak tantangan yang dihadapi sistem pendidikan .
Tingkat putus sekolah dan kehadiran, terutama anak perempuan, adalah salah satu masalah utama yang dihadapi negara ini.
6. Kesenjangan ketrampilan dna kurangnya lapangan pekerjaan
Salah satu alasan utama pendidikan menjadi penyebab utama kemiskinan di Timor-Leste adalah dampak langsungnya terhadap lapangan kerja.
Sementara lebih dari tiga perempat pekerja Timor-Leste dipekerjakan di sektor primer, pekerjaan di luar area ini terbatas.
Masalah pendidikan negara mencegah pengembangan tenaga kerja terampil, yang menghalangi kemampuan pemerintah untuk berfungsi secara efektif.
Kesenjangan keterampilan ini sangat bermasalah bagi kaum muda Timor, di mana pendidikan yang tidak memadai telah menyebabkan tingkat pengangguran sebesar 40 persen.
Hal yang semakin memperparah masalah ini adalah kurangnya penciptaan lapangan kerja di luar pemerintahan, dengan sektor swasta hanya mampu menciptakan sekitar 400 pekerjaan per tahun.
7. Ketepatan pemanfaatan bantuan luar negeri
Sementara Timor Leste menerima bantuan luar negeri dari banyak sumber, muncul pertanyaan apakah bantuan telah memberikan hasil yang dapat diamati.
Kebijakan donor belum tentu sejalan dengan apa yang terbaik untuk negara, terutama bila difokuskan pada sektor publik versus swasta.
Meskipun demikian, laporan pemerintah baru-baru ini menunjukkan bahwa bidang-bidang penting kesehatan, pertanian dan pendidikan menerima investasi yang signifikan melalui bantuan luar negeri.
Sebagai beberapa penyebab utama kemiskinan di Timor Leste, investasi lebih lanjut di daerah-daerah ini dapat memungkinkan setidaknya sedikit pengentasan kemiskinan yang dihadapi negara tersebut.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini