Find Us On Social Media :

Berawal dari Balas Dendam Hingga Main Bunuh-Bunuhan, Bocah 15 Tahun Ini Jadi Pembunuh Bayaran Sungguhan, Hingga Mengaku Haus Darah dan Kencanduan Bunuh Orang

By Afif Khoirul M, Kamis, 29 Oktober 2020 | 17:51 WIB

Seorang remaja 15 tahun kecanduan menjadi pembunuh bayaran.

Intisari-online.com - Seorang remaja mengungkapkan bagaimana dirinya menjadi pembunuh bayaran dalam sebuah wawancara TV.

Melansir Dailystar, pada pria ini tak menyangka akan menjadi pembunuh bayaran setelah awalnya melakukan pembunuhan untuk membalaskan dendam.

Pada saat itu, saudaranya dibunuh kemudian geng kriminal di Medellin, Kolombia menghubunginya.

Karena itulah dia melancarkan aksi balas dendam dengan melakukan pembunuhan.

Baca Juga: Berbagai Jenis Artileri Digunakan, Satu Brigade Tentara Pembebasan Rakyat China Lakukan Latihan Tembak di Tibet, Siapkan Skenario Perang Dengan India?

Pria bernama Santiago yang berusia 15 tahun ini tinggal bersama ibu dan saudara perempuannya di kota Medellin Kolombia.

Dalam pengakuannya dia menggunakan uang hasil pembunuhannya untuk menghidupi keluarganya.

Termasuk untuk membayar biaya sekolah saudara perempuannya yang masih sekolah.

Sebelumnya, adik laki-lakinya terbunuh karena menolak direkrut sebagai pembunuh bayaran untuk sebuah geng kriminal.

Baca Juga: Buka Peti Mati Berisi Mayat Putranya yang Disimpan di Kamar Mayat, Orang Tua Langsung Syok Ketakutan Setengah Mati Melihat Kondisi Mayatnya yang Mengerikan

Santiago mengatakan bahwa geng itu berusaha merekrutnya sebagai pembunuh bayaran.

Awalnya ia menolak mereka sehingga mereka tidak menyukai penolakan itu, tetapi berubah pikiran ketika saudara lelakinya kemudian dibunuh.

Untuk membalaskan dendam saudaranya, Santiago berkata dia berhasil membunuh dua orang yang membunuhnya.

Pembunuhan pertamanya berjalan mulus, sehingga dia malah kecanduan dan mengaku merasakan sensasi luar biasa setelah melihat banyak darah.

 

Bahkan setelah itu dia mengaku tidak bisa berhenti untuk membunuh.

Untuk sekali pembunuhan, santiago hanya dibayar sekitar 70 poundsterling (Rp1,2 juta) nominal yang kecil untuk sekelas pembunuh bayaran dengan risiko tinggi.

Baca Juga: Terekam Citra Satelit Menjelang Pemilihan Presiden Amerika, Iran Terciduk Melakukan Tindakan 'Berbahaya' Ini Sembunyi-Sembunyi di Bawah Tanah, Amerika Langsung Was-was

Saat ini Santiago masih mencari dua orang lain yang membunuh adiknya.

Sementara itu, dia melanjutkan kontrak untuk menjadi pembunuh bayaran penuh waktu.

Menceritakan saat pertama kali membunuh, Santiago mengatakan:

"Saya meminjam pistol dan mereka mengatakan kepada saya bahwa korban akan segera tiba mengendarai sepeda motor."

Saat ditanya apakah dia pernah merasa takut, Santiago hanya menjawab, "awalnya saya takut, tapi sekarang tidak lagi karena saya menyukai darah."

Remaja itu mengklaim dia dilatih oleh anggota geng sebelum dikirim beraksi pada pekerjaan pertamanya.

Dia berkata, "Mereka mengirimi saya pesan di WhatsApp saat ibuku tidur."

Baca Juga: Habis Kunjungi Indonesia, Pompeo: Amerika Akan Cari 'Cara Baru' Jalin Kerja Sama Dengan Indonesia di Laut China Selatan, Bagaimana Maksudnya?

"Saya pergi ke rumah dengan pria lain mengendarai sepeda motor," katanya.

"Kami masuk ke sebuah rumah dan masuk dengan menendang pintu," sambungnya.

"Dia hanya memberi kita sebagian dari uang itu jadi aku melakukan apa yang harus aku lakukan," imbuhnya.

Menurut Santiago, satu-satunya cara menjadi pembunh bayaran adalah bahwa sebelumnya harus sudah memiliki pengalaman membunuh.

Kemudian dia baru bisa bergabung dan bekerja sebagai pembunuh bayaran.

Sebagai pembunuh bayaran, Santiago bekerja jam 11 malam sampai 4 sore setiap hari dan bekerja sambilan sebagai penjual narkoba.