Penulis
Intisari-online.com -Pangeran Dipangkorn Rasmijoti menjadi satu-satunya calon pewaris tahta Kerajaan Thailand yang diakui oleh Maha Raja Vajiralongkorn, Raja Thailand saat ini.
Meski merupakan calon raja, sosok Pangeran Dipangkorn belum banyak muncul di media
Dikutip dari Tribunjogja.com, ini sejumlah hal menarik tentang calon raja muda itu.
1. Anak laki-laki yang diakui Maha Raja Vajiralongkorn
Pangeran Dipangkorn sebenarnya memiliki empat saudara laki-laki tiri, tapi mereka tidak diakui oleh raja.
Sebab, ibu mereka, Sujarinee Vivachatawongse, yang merupakan istri kedua raja, pergi dari Thailand dan membawa serta anak-anaknya.
Perlakuan seperti itu membuat Maha Raja murka.
Ia kemudian memerintahkan untuk mencabut semua gelar keempat anak itu, sekalian ibunya.
Sementara, Pangeran Dipangkorn merupakan anak dari Srirasmi Suwadee, istri ketiga dari raja.
Pangeran lahir di Bangkok, 29 April 2005. Saat ini, ia menjadi satu-satunya anak yang diakui raja dan tinggal di Thailand.
2. Ada di kampanye ibunya
Ibu Pangeran Dipangkorn, Srirasmi pernah meluncurkan kampanye menyusui dengan judul ‘Sai yai rak chak mae su luk’. Apabila diartikan, maka menjadi ‘Cinta dan kasih dari ibu untuk anak’.
Pangeran digambarkan sebagai anak laki-laki yang imut.
Video yang ada di YouTube itu memberikan inspirasi kepada para penonton untuk mau menyusui anaknya.
3. Tidak tinggal serumah dengan sang ibu
Seperti diketahui, permaisuri Srirasmi Suwadee pernah menikah dengan Putera Mahkota Vajiralongkorn dari 2001-2014.
Namun, saat pangeran berusia 9 tahun, ibu dan keluarga ibunya dituduh dengan pasal ‘Lèse Majesté’.
Pasal tersebut dijatuhkan kepada orang yang menjelek-jelekkan kekuasaan monarki. Menurut monarki Thailand, itu adalah sebuah kejahatan.
Dari situ, gelar Srirasmi dicopot.
Konon, kini ia tinggal di luar Bangkok, meski tidak terlihat sejak 2014, tahun terakhir ia melihat sang anak.
4. Kedudukannya sebagai calon raja juga belum menentu
Secara teknis, Pangeran Dipangkorn adalah orang pertama yang akan mewarisi tahta kerajaan.
Namun, itu bukan jaminan baginya. Bisa saja, ada orang lain yang menggantikan posisi pangeran untuk menjadi calon Raja Thailand.
Hal ini disebabkan karena perceraian raja dan ibunya.
Maka, jika istri Raja Vajiralongkorn saat ini, Suthida Tidjai memiliki anak, bisa jadi dia adalah calon penerus tahta.
Posisi Pangeran Dipangkorn juga bisa terampas.
5. Pangeran Dipangkorn kerap menjadi relawan
Meski baru berumur 14 tahun, tapi pangeran itu sempat terlihat membersihkan jendela dan mengecat dinding kuil Rangsri Vadhana Memorial.
Kuil tersebut juga merupakan rumah ratu sebelumnya, Ratu Sunanda Kumariratana.
Ia juga terlihat memberi makanan dan air kepada orang yang sedang berkemah di Royal Cremation Ground.
Dalam kegiatan relawan di Jerman, ia mengatakan ingin terus berbuat baik kepada orang.
Selain Pangeran Dipangkorn, ada pula Putri Sirivannavari Nariratana yang menjadi anak perempuan resmi Raja Vajiralongkorn.
Putri Sirivannari lahir di Bangkok, 8 Januari 1987.
Ia merupakan anak dari Sujarinee Vivachatawongse yang telah bercerai dari raja. Bersama empat saudara laki-lakinya, ia dibawa kabur ke Inggris.
Namun, sang ayah memintanya untuk kembali dan masuk ke kerajaan.
Kita tahu, Ratu Suthida yang kini menjadi istri resminya bukanlah istri pertama. Maha raja telah menikah setidaknya tiga kali sebelum menikahi Ratu Suthida.
Perempuan bernama Soamsawali Kitiyakara adalah istri pertamanya yang dinikahi pada 1977.
Soamsawali sendiri bukan orang sembarangan. Ia merupakan anggota keluarga kerajaan, sama dengan maha raja. Ia sendiri adalah keponakan ibu dari Vajiralongkorn, yakni Ratu Sirikit. Keduanya resmi bercerai pada 1993.
Diketahui, perceraian tersebut akibat kehadiran orang ketiga di rumah tangga mereka berdua.
Setelah kelahiran anak pertama, Putri Bajrakitiyabha, Vajiralongkorn mulai tinggal serumah dengan aktris Yuvadhida Polpraserth di akhir tahun 1970.
Hubungan gelap itupun menghasilkan empat anak laki-laki dan satu anak perempuan yang lahir diantara tahun 1979-1987.
Saat itu, Soamsawali yang masih menjadi istri resmi raja tak ingin cerai.
Namun pada akhirnya, ia pun bisa lepas dari genggaman Vajiralongkorn.
Bahkan, saat itu sang putra mahkota sempat menyalahkan dirinya akibat kegagalan rumah tangga mereka.
Sayang, Soamsawali tak bisa mengajukan banding karena mantan suami merupakan seorang putra mahkota yang dilindungi hukum "Lese Majeste', undang-undang yang melarang menghina keluarga kerajaan.
Seperti tak belajar dari kesalahan, Vajiralongkorn kemudian menikahi Yuvadhida setahun setelah bercerai.
Namun pernikahan ini juga tidak berjalan lancar. Pada 1996, Yuvadhipa tiba-tiba kabur ke Inggris membawa serta kelima anaknya.
Mengutip laman The Sun, ketika itu Vajiralongkorn menuding Yuvadipha selingkuh.
Dia bahkan memasang poster di seluruh istana, mengatakan bahwa istrinya berzina dengan panglima angkatan udara.
Vajiralongkorn memerintahkan pengawalnya untuk mengambil putrinya, Sirivannavari dari Yuvadhipa di Inggris.
Namun dia menolak menerima keempat putranya. Vajiralongkorn mencabut seluruh paspor diplomatik dan gelar kerajaan Yuvadipha dan para putranya tersebut.
Meski ditolak keempat putranya dan tak ada satupun dari mereka yang menerima gelar kerajaan, tetapi kini keempat anak laki-laki itu menjelma menjadi orang sukses. Mereka menggunakan nama belakang sang ibu, Vivacharawongse.
Anak pertama, Juthavachara pernah bekerja di industri penerbangan. Ia juga belajar hukum.
Sementara, anak kedua, Vacharaesorn merupakan pengacara. Anak ketiga, Chakriwat adalah seorang dokter dan anak keempat Vatchrawee bekerja di badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: 5 Fakta Kontroversial Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, 'Don Juan' yang Tubuhnya Dipenuhi Tato
Pada 10 Februari 2001, Vajiralongkorn menikah untuk yang ketiga kalinya. Istrinya kali ini adalah Srirasmi Suwadee.
Namun pernikahan ini dilangsungkan diam-diam. Barulah pada 2005 kerajaan mengumumkan pernikahan tersebut, tidak lama setelah Srirasmi melahirkan anak lelaki, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti.
Pernikahan mereka ternoda setelah foto telanjang dada Srirasmi dan Vajiralongkorn tersebar ke publik.
Dalam foto tersebut, keduanya tengah merayakan ulang tahun anjing peliharaan mereka. Lagi-lagi pernikahan ini kandas dengan skandal.
Pada 2014, Vajiralongkorn mencabut seluruh gelar kerajaan keluarga Srirasmi atas tuduhan korupsi tujuh orang kerabat mereka.
Dia lalu menceraikan Srirasmi dengan uang kompensasi senilai 200 juta Baht atau lebih dari Rp 93 miliar.
Srirasmi lalu diasingkan ke sebuah lokasi tersembunyi di Thailand.
Orangtuanya dipenjara selama 2,5 tahun atas tuduhan mencemarkan nama baik kerajaan.
Sang raja terus mencari tambatan hati. Kini, ia masih berstatus sebagai suami dari Ratu Suthida Tidjai.
Sebelumnya, perempuan dengan nama panggilan Nui ini adalah bekas pengawal yang selalu menemani Vajiralongkorn.
Kontroversi maha raja tak hanya selesai di situ. Ia sempat terlihat mengenakan tank-top dengan tato imitasi di Munich, Jerman pada 2016. Dia tak sendiri di situ, melainkan bersama Koi, yang saat itu masih menjadi pacarnya.
Kehidupan Vajiralongkorn memang cukup berbeda dengan sang ayah, Raja Bhumibol. Melansir Japan Times, selama 70 tahun menjadi raja, Bhumibol telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Thailand.
Ia kerap disebut sebagai ‘ayah’ bagi warganya. Ia juga hanya setia dengan satu perempuan, yakni Ratu Sirikit.
(Bunga Kartikasari)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "5 Hal Menarik Terkait Calon Raja Thailand, Masih Berusia 14 Tahun dan Aktif Jadi Relawan"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini