Find Us On Social Media :

Rakyat Afghanistan Takutkan Saat Pasukan AS dan NATO Tinggalkan Negara Mereka: Bayangan Panjang Duka Kepada Taliban Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Senin, 19 Oktober 2020 | 09:05 WIB

Militan Taliban yang dibebaskan oleh pemerintah Afghanistan

Habibi tidak tahu bagaimana caranya ia menerima perdamaian dengan Taliban.

Sementara itu, Reyhana Hashimi masih ingat bagaimana saudaranya yang masih 15 tahun, terbunuh oleh pasukan keamanan Afghanistan.

Saat itu tahun 2018, Atifa, saudaranya, pergi berangkat untuk hadiri ujiannya, tapi ia justru terjebak dalam protes untuk menangkap pemimpin Hazara.

Pasukan keamanan Afghanitan menembaki para protestan.

Baca Juga: Pantas Saja Para Buruh Sering Demo, Ternyata Upah Minimum di Indonesia Termasuk Paling Rendah di ASEAN, Cuman Segini Besarnya

"Mereka menembak kakakku di jantungnya," ujar Reyhana.

"Tidak ada satu orang dari pemerintah yang datang untuk meminta maaf. Mereka mengatakan ia seorang protestan, padahal ia bukan protestan. Ia hanya ingin datang ke ujiannya."

Dendam dan duka yang panjang ini menjadi bayangan panjang yang pengaruhi negosiasi Afghanistan di Qatar.

Mengutip Independent, Washington telah tandatangani perjanjian dengan Taliban pada Februari lalu.

Baca Juga: Asap Mengepul dan Pecahan Peluru Terbang Penuhi Udara, Belasan Roket Hantam Kabul Saat Peringatan Kemerdekaan Hari Afghanistan, 'Perdamaian Hampir Tercapai'