Penulis
Intisari-Online.com - Hubungan China dan Hong Kong semakin memburuk.
Salah satunya karena pemerintah China masih menganggap Hong Kong sebagai wilayah mereka.
Sama seperti klaim mereka atas Taiwan.
Namun Hong Kong telah mengungkapkan bahwa mereka adalah sebuah negara merdeka yang mempunyai pemerintahannya sendiri.
Sehingga pemerintah China tidak bisa ikut campur lagi.
Nah, baru-baru iniKementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa pihaknya telah menerima dukungan dari 70 negara atas sikapnya terkait masalah Xinjiang dan Hong Kong.
Dilaporkan olehGlobal Times(8/10/2020), dukungan ini diterima pada Komite Ketiga Majelis Umum PBB ke-75.
Sementara Kuba membuat pernyataan bersama tentang masalah Xinjiang atas nama 45 negara.
Pada dasarnya, semua negara mendukung sikap yang diambil China dalam sejumlah masalah tersebut.
"China dengan tegas menentang siapa pun yang menciptakan ketidakstabilan, pemisahan diri, atau kekacauan di China."
"Kami juga tegas menentang menipulasi politik pada masalah yang terkait dengan Hong Kong dan Xinjiang, serta campur tangan asing dalam urusan dalam negeri China," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.
Terkait dengan masalah yang terjadi di Hong Kong, semua negara sepakat bahwa penerapan hukum kemanan nasional perlu dilakukan untuk menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong itu sendiri.
Mereka juga menilai bahwa hak dan kebebasan yang sah dari penduduk Hong Kong akan lebih terlindungi dalam payung hukum yang sah.
Hua menambahkan bahwa tindakan di Xinjiang telah sesuai dengan hukum untuk melawan ancaman terorisme dan ekstremisme serta melindungi HAM semua kelompok masyarakat.
Banyaknya dukungan yang mengalir ke China dinilai Hua sebagai kegagalan negara-negara Barat yang berusaha untuk mendiskreditkan China dalam masalah yang terkait dengan Hong Kong dan Xinjiang.
"Krisis pengungsi, rasisme, ekstremisme, dan masalah etnis minoritas terus berlanjut, dan insiden keji terhadap orang Yahudi, Muslim, dan keturunan Afrika sering terjadi di beberapa negara barat."
"Kami menentang standar ganda yang mereka lakukan," tambah Hua.
Hari Senin (5/10/2020) lalu, Zhang Jun, perwakilan tetap China untuk PBB, membuat pernyataan bersama pada Debat Umum Komite Ketiga Majelis Umum PBB atas nama 26 negara.
Pernyataan tersebut pada intinya mengkritik AS dan negara-negara Barat karena melanggar HAM, menyerukan pencabutan sanksi sepihak secara tuntas dan segera, dan mengungkapkan keprihatinan besar atas diskriminasi ras yang sistematis.
Dengan tambahan dukungan dari 70 negara pada hari Rabu, kini posisi China di PBB seolah menjadi semakin kuat.
Terutama untuk mengalahkan dominasi suara negara-negara Barat.
Pihak China juga selalu menekankan bahwa mereka siap bekerja dengan semua pihak untuk melakukan dialog dan kerja sama konstruktif dengan prinsip kesetaraan.
Bagi China, yang terpenting saat ini adalah untuk saling menghormati serta bersama-sama mempromosikan tujuan HAM internasional.
(Prihastomo Wahyu Widodo)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "China terima dukungan dari 70 negara terkait kasus Xinjiang dan Hong Kong")