Advertorial

Dijuluki Dukun PKI yang Kebal Senjata Tajam dan Senapan, Begini Strategi Khusus Kopassus Saat Ringkus Mbah Suro, Satu Kompi Kopassus Sampai Turun Tangan Menaklukannya

Mentari DP

Penulis

Seorang dukun sakti yang berafiliasi kepada Partai Komunis Indonesia (PKI), Mbah Suro pernah dilumpuhkan oleh Kopassus.
Seorang dukun sakti yang berafiliasi kepada Partai Komunis Indonesia (PKI), Mbah Suro pernah dilumpuhkan oleh Kopassus.

Intisari-Online.com - Berita mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI) begitu terkenal se-Indonesia.

Namun nyatanya cerita PKI tidak hanya soal pembunuhan 7 jenderal TNI saja.

Karena peristiwa G30S/PKI, ada dampak mengerikan setelahnya.

Satu di antara dampaknya adalah perburuan terhadap mereka yang dianggap sebagai anggota maupun simpatisan PKI.

Baca Juga: Selama 3 Tahun, Warga di Kampung Ini Terima Uang Transferan dari Orang Tak DikenalSebanyak Rp21 Miliar,Tapi Ini yang Sebenarnya Terjadi, Padahal Warga Sudah Terlanjur Senang

Tidak terkecuali di daerah Cepu dan Ngawi.

Dalam buku "Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando", karya Hendro Subroto disebutkan, pada tahun 1967 perburuan terhadap simpatisan, dan anggota PKI juga dilakukan di kawasan yang terletak antaraCepudanNgawi.

Tepatnya, di Desa Ninggil.

Baca Juga: Terjadi Mendadak, Orang yang Alami Gangguan Penciuman Kemungkinan Besar Memang Positif Covid-19, Ini Saran Dokter Jika Anda Mengalaminya

Nama asli Mbah Suro adalah Mulyono Surodihadjo.

Mbah Suro merupakan seorang mantan lurah yang dibebaskan dari tugasnya akibat kesalahan sendiri.

Setelah lengser sebagai lurah, Mbah Suro membuka praktik sebagai dukun sakti yang mengobati orang sakit.

Namun, belakangan sebutan dukun tersebut berkembang menjadi dukun kebal, hingga ia disebut sebagai Mbah Suro atau Pendito Gunung Kendheng.

Pergantian nama baru menjadi Mbah Suro juga diikuti dengan perubahan penampilan.

Satu di antaranya adalah memelihara kumis tebal, dan rambut panjang.

Dalam buku itu, Mbah Suro melakukan berbagai kegiatan yang berbau klenik, dan menyebarkan kepercayaan Djawa Dipa.

Mbah Suro juga sering memberi jampi-jampi atau mantera dan air kekebalan kepada para muridnya.

Banyak pengikutnya yang percaya, diri mereka telah menjadi kebal terhadap senjata tajam, dan senjata api.

Pemerintah, khususnya pihak militer melihat Mbah Suro telah ditunggangi oleh PKI.

Baca Juga: Sahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja, DPR RI Dianggap'Mengkhianati' Rakyat, Ternyata Segini Banyak Gaji dan Fasilitas Anggota DPR, Dapat Uang Pensiun Seumur Hidup Juga!

Oleh karena itu, Panglima Kodam VII/Diponegoro memerintahkan untuk menutup padepokan tersebut.

Strategi jitu pun diambilKopassus.

Menurut Hendro, penutupan itu terpaksa dilakukan melalui jalan kekerasan.

"Pangdam terpaksa memerintahkan agar penutupan dilakukan dengan jalan kekerasan."

"Karena segala upaya jalan damai yang ditempuh telah menemui jalan buntu," tulis Hendro.

Akhirnya, Kodam VII/ Diponegoro beserta satu Kompi RPKAD (Sebelum berganti nama menjadiKopassus) di bawah pimpinan Feisal Tanjung menyerbu padepokan Mbah Suro.

Mbah Suro pun berhasil ditaklukkan dalam penyerbuan itu.

(Januar AS)

(Artikel ini telah tayang diTribunjatim.comdengan judul "Strategi Jitu Kopassus Lumpuhkan Dukun PKI Mbah Suro di Padepokan, Dikenal Sakti & Kebal Senpi")

Baca Juga: Pro dan Kontra Pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Media Asing Soroti Kondisi Indonesia yang Mengkhawatirkan

Artikel Terkait