Konflik kemudian memanas dengan usaha untuk saling menguasai wilayah.
Armenia berusaha memenangkan wilayah itu, agar Agorno-Karabakh pecah dari Azerbaijan dan bergabung dengan mereka.
Armenia sendiri mendapat kemerdekaannya setelah Uni Soviet runtuh.
Perang tahun 1990-an tersebut berakhir dengan gencatan senjata pada Mei 1994, 30 ribu prajurit meninggal dan ratusan ribu orang kehilangan rumah.
Tidak hanya hapus etnis Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, tapi juga wilayah di sekitarnya dikontrol oleh Armenia.
Pengamat menyebut kemenangan Armenia ada kaitannya dengan dukungan militer Rusia yang membalikkan keadaan melawan Azerbaijan.
Terlepas dari upaya kelompok Minsk yang diketuai oleh Rusia, Perancis dan Amerika Serikat untuk menengahi kesepakatan antara Armenia dan Azerbaijan mengenai Nagorno-Karabakh, perselisihan terus berlanjut selama seperempat abad.
Baca Juga: Ikut Wamil Lawan Azerbaijan, Atlet Kebanggaan Armenia Ini Tewas Mengenaskan di Nagorno-Karabakh