Find Us On Social Media :

China Makin Rajin Gelar Latihan Militer, Tapi yang Terbaru adalah Latihan 'Langka' Terungkap Berlangsung di Dekat Laut China Selatan yang Disengketakan

By Khaerunisa, Rabu, 30 September 2020 | 18:45 WIB

(ilustrasi) Kapal Induk Amerika di Laut China Selatan

Intisari-Online.com - Ketegangan di Laut China Selatan tak kunjung reda, justru makin meningkat.

China pun telah melakukan latihan militer berkala, termasuk di sekitar wilayah yang disengketakan.

Namun, pengaturan latihan militer terbaru oleh China disebut pakar jarang terjadi.

Melansir Aljazeera.com (28/9/2020), China telah memulai lima latihan militer secara bersamaan di berbagai bagian pantainya, yang kedua kalinya dalam dua bulan.

Baca Juga: Tertangkap Kamera, China Terang-terangan Gelar Latihan Militer Lagi di Paracel, 'Jangan Ganggu Kami Latihan!', Sungguh Serakah!

Latihan militer secara bersamaan itu dilatar belakangi oleh meningkatnya ketegangan regional.

Sebuah laporan kantor berita Reuters pada hari Senin mengatakan dua dari latihan itu diadakan di dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan yang disengketakan.

Satu di Laut China Timur, dan satu lagi di utara di Laut Bohai, Administrasi Keselamatan Maritim mengatakan hal itu dalam pemberitahuan pada situsnya.

Sementara itu, di bagian selatan Laut Kuning, latihan militer termasuk latihan tembak langsung akan diadakan dari Senin hingga Rabu, katanya dalam pemberitahuan lain.

Baca Juga: Teganya Australia, Sedot Rp43 Miliar per Minggu dari Ladang Minyak Timor Leste yang Miskin, Kongkalingkong dengan Perjanjian Ini

Ia menambahkan bahwa semua kapal dilarang memasuki daerah tersebut.

Dalam upaya melatih militer siap tempur, China memang mengadakan latihan semacam itu secara berkala.

Namun, beberapa latihan yang dilakukan pada waktu yang sama jarang terjadi.

Hal itu seperti yang disampaikan pakar militer China.

Baca Juga: Pria Asal Timor Leste Buat Onar dengan Pisau Daging di Inggris

Ia mengatakan bahwa empat latihan terpisah diumumkan bulan lalu, dan itu merupakan pengaturan yang jarang terjadi.

Sebagai tanggapan, Amerika Serikat mengirim pesawat mata-mata ke zona larangan terbang di atas latihan militer tembakan langsung China saat China mengajukan "pernyataan tegas" dengan Washington.

China dan AS baru-baru ini berselisih tentang berbagai masalah dari Taiwan dan pandemi virus corona hingga perdagangan dan hak asasi manusia.

Pada hari Minggu, sebuah pernyataan departemen luar negeri AS mengatakan China telah "mengejar militerisasi yang sembrono dan provokatif" dari pos-pos terdepan yang disengketakan di Kepulauan Spratly Laut China Selatan.

Baca Juga: Kedoknya Kapal Bajak Laut, Kapal Ini Ternyata Aslinya Adalah Angkatan Laut Amerika Tetapi Selalu Gunakan Bendera Bajak Laut Ketika Berlayar Ternyata Ini Alasannya

Juga bahwa Partai Komunis yang memerintah China "tidak menghormati kata-kata atau komitmennya".

Menanggapi hal itu, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin pada hari Senin mengatakan tindakan militer AS telah menjadikannya "ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan".

Selain latihan militer tersebut, China juga sering mengadakan kegiatan militer di dekat Taiwan, menyatakan bahwa latihan tersebut diarahkan ke pulau yang dianggap Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

Baca Juga: Kisah Anggota PKI, 'Kebal' Meski Ditembak Peluru Berulang Kali, Tetapi Begitu Satu Kata Ini Terucap Anggota PKI Itu Langsung Tewas Seketika, Ilmu Kebalnya Langsung Lepas

Pada hari Jumat, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa China mengancam atau memasuki wilayah udaranya 46 kali dalam sembilan hari terakhir.

Peristiwa lainnya terjadi awal bulan ini, ketika sebuah kapal patroli Indonesia menghadapi kapal penjaga pantai Tiongkok yang menghabiskan hampir tiga hari di perairan yang diklaim Indonesia sebagai zona ekonomi eksklusif dan berada di dekat bagian paling selatan Laut Tiongkok Selatan.

Terkait klaim China atas Laut China Selatan, Filipina, Malaysia, dan Vietnam juga telah terlibat dalam penolakan terhadap klaim serta tindakan China di wilayah tersebut.

Sementara kemajuan dalam pembicaraan antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan China atas Laut China Selatan masih tampak terhenti.

Baca Juga: Si Kecil Harus Imunisasi di Saat Pandemi? Begini Panduan Aman Membawa Anak-anak untuk Imunisasi di Fasilitas Kesehatan Saat Pandemi Covid-19

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari