Pria Asal Timor Leste Buat Onar dengan Pisau Daging di Inggris

Khaerunisa

Penulis

Baru-baru ini digelar persidangan di Inggris dengan terdakwa seorang pria asal Timor Leste. Ia nyaris saja menjadi pembunuh brutal di Inggris

Intisar-Online.com - Baru-baru ini digelar persidangan di Inggris dengan terdakwa seorang pria asal Timor Leste.

Ia nyaris saja menjadi pembunuh brutal di Inggris jika tak ada teman-teman yang mencegahnya.

Kisah pria Timor Leste ini sampai harus menghadapi persidangan di Inggris dimulai saat tahun baru 1 Januari lalu.

Tahun baru yang biasanya menjadi waktu orang-orang bersenang-senang justru digunakan pria Timor Leste itu untuk berbuat onar.

Baca Juga: Timor Leste Dikhawatirkan Bakal Kena Jebakan Utang China, Sengketa Berlarut-larut dengan Australia Justru yang Membuatnya Percaya Diri Mampu Hadapi Negeri Tirai Bambu

Ia berjalan menuju sekelompok pria lain dengan membawa pisau daging pada tahun baru.

Untungnya, aksi pria itu dihentikan oleh teman-temannya, seperti yang terungkap melalui pengadilan.

Teman-temannya nekat melucuti pria itu untuk mencegahnya menjadi pembunuh brutal.

Bagaimana nasib pria Timor Leste itu setelah beraksi dengan pisau dagingnya?

Baca Juga: Kedoknya Kapal Bajak Laut, Kapal Ini Ternyata Aslinya Adalah Angkatan Laut Amerika Tetapi Selalu Gunakan Bendera Bajak Laut Ketika Berlayar Ternyata Ini Alasannya

Melansir Eastern Daily Press(29/9/2020), Pengadilan Kerajaan Norwich mendengar bahwa Jose Da Costa, 37, terlihat membawa pisau daging dalam sebuah rekaman kamera CCTV.

Rekaman itu berasal dari kamera CCTV di area York Road di Great Yarmouth pada dini hari tanggal 1 Januari tahun ini.

Dalam rekaman itu, gangguan antara dua kelompok terdeteksi.

John Morgans, penuntut, mengatakan terdakwa “berbaris dengan sengaja ke atas bukit menuju yang lain”.

Baca Juga: Inilah Golda Meir, Perdana Menteri Wanita Israel yang Nyaris Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Yom Kippur, Membuat AS Harus Turun Tangan

Morgans mengatakan bahwa terdakwa berjalan "di tengah jalan" menuju kelompok lain dengan senjata sementara ada "perkelahian lain yang terjadi".

Dari penjelasan Morgans, diketahui bagaimana aksi Da Costa digagalkan oleh teman-temannya.

Dia mengatakan teman-teman terdakwa mengintervensi dengan “bergulat dengannya” sebelum melucuti senjata terdakwa dan menyembunyikan senjata di bawah mobil.

Meski aksi pria itu telah dihentikan, namun polisi telah dipanggil dan tiba di lokasi kejadian segera setelah sebelumnya ditemukan pisau daging dan senjata lain.

Baca Juga: Benarkah Semakin Cantik? Ini 6 Operasi Plastik yang Paling Terkenal dan Sering Dilakukan di Korea Selatan

Senjata lain itu adalah pisau yang ternyata bukan milik terdakwa.

Morgans mengatakan terdakwa ditangkap dan diinterogasi oleh polisi tetapi tidak ingat apapun tentang apa yang telah terjadi.

Da Costa, disebut berasal dari Timor Leste tetapi belakangan disebut dari Jalan Wellesley, Yarmouth, Inggris.

Ia muncul di pengadilan pada hari Selasa setelah sebelumnya mengakui memiliki pisau di depan umum.

Baca Juga: Mati-matian Lari dari Korut, Mimpi Pembelot Wanita Ini Hancur Setelah 'Ayah' dari Korsel yang Dipercayanya Melakukan Tindakan Biadab Ini Padanya

Pengadilan menjatuhkan hukuman untuk Da Costa dengan 12 bulan penjara.

Sementara itu, Hakim Andrew Shaw mengatakan pisau daging yang ditemukan oleh polisi adalah 'senjata yang sangat berbahaya' dan hanya hukuman tahanan yang dibenarkan.

"Kejahatan pisau dengan kekerasan semakin tidak terkendali di negara ini dan pengadilan tidak dapat mentolerir satu kelompok pria bersenjata yang mengejar kelompok kedua yang mungkin atau mungkin tidak bersenjata," katanya.

“Pengadilan harus mengirimkan pesan bahwa tidak ada tempat untuk senjata seperti ini di jalan kita," imbuhnya.

Baca Juga: Tertangkap Kamera, China Terang-terangan Gelar Latihan Militer Lagi di Paracel, 'Jangan Ganggu Kami Latihan!', Sungguh Serakah!

Hakim juga menegaskan bahwa siapa saja yang membawa barang berbahaya itu akan dikirim ke penjara.

“Mereka yang membawa barang-barang seperti ini untuk mengancam, menakut-nakuti atau digunakan pasti akan dikirim ke penjara," katanya.

Sementara itu, Rob Pollington, memberikan pernyataan yang meringankan, mengatakan terdakwa memiliki karakter yang baik sebelumnya dan pelanggaran itu tampak 'di luar karakternya'.

Akibat dari hukuman 12 bulannya, Da Costa secara otomatis akan dipertimbangkan untuk dideportasi di akhir masa hukumannya, meskipun Hakim Shaw mengatakan itu akan menjadi keputusan Menteri Luar Negeri.

Baca Juga: Indonesia Hanya Ditunggangi, Ternyata Amerika Sebanarnya Ketakutan Setengah Mati hingga Perintahkan Indonesia Invasi Timor Leste Gara-gara Hal ini

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait