Find Us On Social Media :

Berang Merasa Ditipu Atas Embel-embel Akuisisi, Perusahaan Fashion Terkemuka Louis Vuitton Digugat Hebat Oleh Perusahaan Perhiasan Dunia Tiffany & Co, Perkara Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Sabtu, 12 September 2020 | 16:33 WIB

Perusahaan barang mewah LVMH mengalih fungsikan pabrik parfumnya untuk produksi hand sanitizer

Sebelumnya, pengadilan mengizinkan produsen obat generik Fresenius Se pada 2018 untuk membatalkan akuisisi US$ 4,3 miliar dari pesaingnya Akorn Inc.

Kasus tersebut adalah yang pertama di mana hakim Delaware dengan jelas menemukan bahwa kemerosotan bisnis memenuhi syarat hukum sebagai yang disebut kondisi yang merugikan secara material.

Kemerosotan itu terkait dengan upaya Akorn untuk menutupi masalah operasional dengan harapan menyelesaikan kesepakatan.

Sekarang pandemi corona telah menjadi biang kerok banyak aksi merger gagal tahun ini.

Baca Juga: Setelah UEA, Kini Giliran Bahrain yang Sepakat Berdamai dengan Israel, Bikin Palestina Mulai Ditinggalkan Negara-negara Timur Tengah Lainnya

Berikut kesepakatan yang gagal dan berakhir di pengadilan Delaware.

Mulai dari kesepakatan akusisi Dajia dan Mirae Global senilai US$ 5,8 miliar.

Dalam kasus menunggu keputusan hakim setelah persidangan, Dajia dari China berupaya untuk menghentikan Mirae untuk tidak meninggalkan pembelian hotel mewah karena dugaan penipuan.

The We Company dan SoftBank Group dengan nilai kesepakatan US$ 3 miliar.

Baca Juga: Ini Rupanya Rahasia Pedagang di Pasar Bikin Kelapa Parut Biar Lebih Banyak Santannya, Anda Mau Coba?

SoftBank dituntut untuk menyelesaikan pembelian saham setelah menyebut WeWork tidak memenuhi persyaratan untuk transaksi tersebut.

(Ferrika Sari)

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Gagal akuisisi, Tiffany & Co gugat LVMH"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini