Advertorial

Sadar Masyarakatnya Banyak yang Tak Terbiasa dengan Kata-kata dan Huruf Inggris, Perusahaan China Jiplak Nama Merek Fashion Terkenal, Anda pun Bisa Jadi Tertipu, Mereknya Mirip Banget

Tatik Ariyani

Editor

Menurut artikel itu, merek yang dimiliki oleh perusahaan China bernama Guangzhou Yuantai Leather baru saja diluncurkan tahun ini.
Menurut artikel itu, merek yang dimiliki oleh perusahaan China bernama Guangzhou Yuantai Leather baru saja diluncurkan tahun ini.

Intisari-Online.com - Saat ini, banyak masyarakat menganggap dengan memiliki barang bermerk sebagai salah satu cara untuk meningkatkan eksistensi mereka.

Dengan memiliki barang bermerk, mereka menganggap kepercayaan diri mereka lebih meningkat.

Seiring dengan tren tersebut, orang pun perlu berhati-hati, kalau-kalau barang bermerk yang mereka incar bisa saja palsu karena kemiripan nama merk.

Tidak banyak merek fesyen yang lahir dan besar di Singapura yang menjadikannya terkenal di luar negeri.

Baca Juga: Paula Verhoeven Melahirkan Melalui Operasi Caesar: Ini Biaya Melahirkan Secara Caesar Jika Menggunakan BPJS

Jika warga Singapura dan turis diminta menyebutkan satu merek, Charles & Keith kemungkinan akan menjadi salah satu merek yang paling sering disebut.

Pada awal tahun, Business Times melaporkan bahwa Charles & Keith pada awal 2019 telah meluas ke lebih dari 600 toko di 37 pasar sejak dibuka pada tahun 1996.

Mengingat China adalah salah satu pasar paling signifikan untuk didobrak merek ritel mana pun, masuknya Charles & Keith ke pasar adalah kisah sukses itu sendiri.

Situs web resmi Charles & Keith menunjukkan, peritel ini telah memiliki 95 toko di China daratan per hari ini.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penyerangan Air Keras Terhadap Novel Baswedan: Ini yang Terjadi Jika Air Keras Mengenai Kulit Manusia

Tapi sepertinya ada harga yang harus dibayar untuk keberhasilan itu.

Pada hari Sabtu (21/12), situs berita Hong Kong hk01.com melaporkan bahwa beberapa konsumen di China telah secara keliru membeli barang dari merek lokal bernama Cherlss & Keich dengan mengira itu adalah Charles & Keith.

Menurut artikel itu, merek yang dimiliki oleh perusahaan China bernama Guangzhou Yuantai Leather baru saja diluncurkan tahun ini.

Baca Juga: Ada yang Lebih Mahal dari Harga Rumah, Ini 10 Cairan Paling Mahal di Dunia yang Harganya hingga Ratusan Miliar, di Antaranya Ternyata Sering Kita Gunakan!

Toko-tokonya di Guangdong, Sichuan, Hunan, dan Shanghai menjual berbagai aksesori wanita mulai dari tas hingga sepatu, sama seperti yang dijual oleh Charles & Keith Singapura.

Salah satu konsumen yang berbelanja di Cherlss & Keich yang diduga copycat membawa masalah ini ke platform media sosial Weibo.

Mereka melampiaskan frustrasinya ketika dia menyadari bahwa tas yang dia beli bukan produki Charles & Keith.

Cuplikan layar yang dipasang di Weibo menunjukkan konsumen mengeluh kepada pengguna Weibo lain bahwa ia telah kembali untuk meminta pengembalian uang tetapi ditolak oleh toko tersebut.

Dan sepertinya, dia bukan satu-satunya konsumen yang tidak menyadari kedua merek itu berbeda.

Baca Juga: Paula Verhoeven Lahirkan Anak Pertamanya Melalui Operasi Caesar: Begini Gambaran Prosedur Operasi Caesar

Pengguna Weibo lain juga memposting foto barang yang dibeli di toko Cherlss & Keich, yang mereka keliru sebagai Charles & Keith.

Konsumen ini menuduh perusahaan China “membohongi” pelanggan yang tidak terbiasa dengan kata-kata dan huruf Inggris.

Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Konsumen China: Maksud hati ingin beli Charles & Keith, ternyata Cherlss & Keich"

Artikel Terkait