Find Us On Social Media :

Telan Pil Pahit Gelar Militernya Dicopot, Siapa Sangka Pangeran Harry Ternyata Seorang Pasukan Antiteror hingga Pernah Ikut Misi Buru Pasukan Taliban

By Tatik Ariyani, Jumat, 11 September 2020 | 14:50 WIB

Pangeran Harry

Intisari-Online.com - Menurut klaim biografi kerajaan, Pangeran Harry menjadi 'emosional' setelah gelar militernya dicabut.

Duke of Sussex tersebut harus mengorbankan gelar dan pengangkatan pasukan yang disandangnya setelah mundur dari keluarga Kerajaan bersama Meghan Markle pada bulan Januari.

Setelah menghabiskan 10 tahun dalam militer, Harry berjanji untuk menjaga hubungan dengan prajurit setelah meninggalkan dunia itu pada tahun 2015.

Hal itu membuat terobosannya menjadi jelas setelah Megxit (keluarnya Pangeran Harry dan Meghan dari kerajaan) khusus 'mendemoralisasi', klaim penulis Finding Freedom Omid Scobie dan Carolyn Durand.

Baca Juga: Sangat Rahasia! Diam-diam Suami Sembunyikan Uang dari Istrinya dan Mengaku Tak Punya Uang, 3 Tahun Kemudian Sang Istri Syok Mengetahui Jumlah Tabungan Suaminya

Mengutip Daily Star, Kamis (10/9/2020), buku itu berbunyi, ”Jika pengakuan neneknya atas pengalamannya menjadi penyemangat, aspek yang paling mendemoralisasi dari kesepakatan baru itu adalah pencabutan pengangkatan kehormatan militernya yang telah diberikan kepadanya sebagai anggota kerajaan senior.

“Sebagai pensiunan prajurit, Harry akan selalu bisa memakai medalinya, tapi dia tidak bisa lagi memakai seragam sebagai Kapten Jenderal Marinir Kerajaan, Komandan Kehormatan Angkatan Udara Kerajaan Bas Honington, dan Kepala Komodor kehormatan dari Kapal Kecil dan Operasi Penyelaman Angkatan Laut Kerajaan. Peran ini telah berakhir. "

Seorang sumber mengatakan kepada penulis: “Itu adalah pil yang sulit untuk ditelan, dan salah satu yang paling menyakitkan bagi Meghan menyaksikan dia melalui.

"Itu yang membuat Harry emosional."

Baca Juga: Situasi Hampir Memanas, India Dan China Terancam Lakukan Perang, Dunia Mengklaim Hanya Negara Ini Yang Bisa Jadi Penengahnya

Saat berada di dunia militer, karier Pangeran Harry cukup cemerlang.

Dibandingkan Pangeran William, Pangeran Harry lebih menyukai dunia militer bahkan bisa dikatakan sampai tergila-gila dengan dunia itu.

Oleh karena itu ketika pertama kali bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Inggris untuk dididik sebagai perwira pasukan kavaleri (Royal Military Academy Sandhurst/RMAS), Harry tidak mendapat perlakukan istimewa.

Ia tetap menjalani pendidikan keras ala pasukan SAS di Sandhurst selama 44 minggu yang diakhiri dengan minggu neraka (hell week) selama 3 minggu demi mencetak para perwira remaja Inggris yang mahir bertempur dan bermental baja.

Latihan fisik yang harus dijalani Pangeran Harry antara lain lari dengan beban sekitar 20 kg sejauh lebih 20 km, taktik perang infanteri, beladiri tangan kosong dan meggunakan senjata tajam, serbuan komando menggunakan bayonet, dan lainnya.

Baca Juga: Upaya Dekati Indonesia Gagal Total, China Dekati Negara Tetangga Indonesia Ini, Berkedok Tawarkan Keamanan di Laut China Selatan

Karena menunjukkan kemampuan tinggi dalam pendidikan militer di RMAS, Harry juga menjalani pendidikan sebagai pasukan antiteror bersama pasukan khusus SAS Inggris serta SAS  Australia.

Tujuan Harry melaksanakan latihan antiteror itu adalah agar bisa menguasai teknik pertempuran di darat, laut, dan udara secara profesional.

Sebagai pasukan yang terlatih Harry kemudian nekat menjalani misi tempur di Irak dan Aghanistan serta sempat terlibat beberapa kali pertempuran sengit.

Di Irak,  Harry yang memang sangat menyukai dunia petualangan dan peperangan bahkan diam-diam ikut misi tempur pasukan khusus SAS.

Pangeran Harry juga menunjukkan semangatnya yang luar biasa ketika dirinya menjalani latihan  pendidikan terbang menggunakan heli tempur Apache baik yang berlangsung  di Inggris maupun Amerika (2011).

Baca Juga: Bikin Geger, Usai Disuntik Vaksin Covid-19 dari China, Relawan Asal Indonesia Ini Justru Positif Terpapar Virus Corona, Petugas Uji Klinis Beri Penjelasan Begini

Khusus pendidikan terbang tempur menggunakan Apache di Naval Air Facility El Centro dan Bend Air Force Auxiliary Air Field in Arizona, Harry mendapat ketrampilan menggunakan persenjataan yang dimiliki heli Apache seperti roket, rudal penghancur tank Hellfire, senapan mesin Gatling, dan berbagai manuver ekstrem dalam peperangan.

Setelah mahir bertempur menggunakan Apache, Harry pada 2012 kembali minta ditugaskan bertempur di Helmand, Afghanistan demi mempraktekkan kepiawaiannya.

Tugas utama Harry sebagai pilot Apache adalah memberikan pengawalan terhadap penerbangan heli-heli Chinook Inggris dan menghantam pasukan Taliban yang bersembunyi di gunung-gunung.

Selama 4 bulan bertugas sebagai pilot heli Apache, Harry dikenal sebagai pilot yang memiliki kemampuan mengagumkan.

Tapi karena peran Harry lebih dibutuhkan di Kerajaan Inggris, setelah 10 bertugas di militer Harry memutuskan ‘pensiun’ pada Juni 2015.

Agustinus Winardi

Baca Juga: Terlanjur Dikirim ke Ruang Angkasa, Negaranya Runtuh Akibat Kudeta, Astronot Ini Terlupakan Sampai 311 Terdampar di Ruang Angkasa, Saat Kembali ke Bumi Begini Kondisinya