Find Us On Social Media :

Selain Kembangkan Jet Tempur Lengkap Dengan Sistem Ketapel Elektromagnetik, Tiongkok Juga Ketahuan Kembangkan Jet Tempur Dua Pilot, Tujuannya Rupanya Sangat Cerdas

By May N, Minggu, 16 Agustus 2020 | 08:21 WIB

Ilustrasi simulator jet tempur dua kursi Su-34

Intisari-online.com - Setelah jet tempur J-20, China diketahui sedang mengembangkan jet tempur generasi baru.

Jet tempur baru ini akan memiliki dua kursi, tidak seperti jet tempur biasanya yang hanya beri satu kursi pengemudi.

Ini artinya adalah jet tempur tersebut bisa dikendalikan oleh dua orang pilot.

Namun pertanyaannya untuk apa membangun jet tempur yang perlu dua pilot untuk mengendalikannya?

Baca Juga: Musuh Bebuyutan, Iran Ejek AS Karena Usulan Perpanjangan Embargo Senjatanya Ditolak PBB, 'AS Akan Gagal'

Jet tempur tersebut akan dikembangkan dari J-20 dan digarap oleh Institut Desain Jet Tempur Chengdu (CADI).

Laporan awal muncul di platform media sosial War Industry Black Technology, sebuah media sosial yang dijalankan oleh Quantum Defence Cloud Technology yang ada di Shenzen.

Laporan awal meliputi sketsa desain dari variasi jet tempur dua kursi.

Desainnya juga mirip dengan tipe jet tempur Rusia Sukhoi Su-34 jet tempur pengebom supersonik dengan dua kursi.

Baca Juga: Hanya Ambil Untung Rp300 Tiap Makanan yang Dijual, Uang Mbah Khotimah Rp400.000 Digondol Penipu, Sempat Dibonceng dan Diturunkan Tengah Jalan

Su-34 memiliki pengaturan kursi di kokpit yang membantu dua pilot berkomunikasi lebih baik dan membagi informasi secara efektif.

Jet tempur baru China ini tidak hanya dilengkapi kemampuan jet tempur siluman dan kecepatan supersonik.

Disebutkan dalam laporannya jet ini bisa mengkomando drones, jet tempur lain dan bahkan peluncur rudal di darat.

Kapal perang dan kapal selam pun bisa berkoordinasi baik dengan jet tempur ini.

Baca Juga: Pengangguran di Indonesia Didominasi Orang yang Berpendidikan Tinggi, Menaker: Ini Ironi...

Rupanya, jet tempur ini ditujukan menjadi jet tempur 'peringatan dini'.

Pernyataan yang berbeda

Laporan media lokal sebutkan jet tempur tersebut akan memiliki senjata pertahanan udara yang akan digunakan sebagai pengebom.

Namun pihak militer sebutkan senjata itu tidak akan digunakan sebagai pengebom.

Baca Juga: Positif Covid-19 Tapi Tak Punya Gejalanya, Wanita yang Dulunya Sehat Bugar Ini Alami Kelumpuhan hingga Hampir Meninggal, 'Aku Kira Stroke, Tapi Bukan'

"Itu bukan pengebom sebenarnya. Untuk mempertahankan kecepatan dan kemampuannya untuk bersembunyi seperti jet siluman pada umumnya, semua rudal harusnya tetap ada di pangkalan militer, sehingga hanya bom ringan yang bisa ada di jet tempur tersebut," ujar pihak dalam militer.

Memang bahan peledak yang berat seperti misil serangan udara ke darat dan serangan di udara hanya bisa dibawa di bawah sayap jet tempur.

Hal itu secara drastis mengurangi kemampuan bersembunyi dan apa yang membuat jet tempur tersebut disebut jet tempur siluman.

Baca Juga: Tertinggi 1,3 Juta, Terendah Hanya Punya 22 Kasus, Ini 5 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi dan Terendah di Benua Asia

"Semua pembom membawa bom berat akan mudah dideteksi oleh sistem pertahanan udara (IADS)," ujar pihak dalam tersebut.

"Jika begitu pembangunan jet tempur dua kursi akan sia-sia karena tidak bisa menjadi ancaman bagi pangkalan militer AS atau bahkan kapal perang pembawa jet tempur."

Perlunya dua pilot

Rupanya ada alasan penting mengembangkan jet tempur dua pilot ini.

Baca Juga: Bagian Tergeli pada Wanita yang Diharapkan Suaminya Tahu tentang Ini

Dengan pengaturan tempat duduk seperti kokpit, maka kursi depan akan diisi oleh pilot yang mengatur penerbangan jet tempur tersebut.

Kursi kedua untuk co-pilot yang berfokus kepada persenjataan dan mengatur penyerangan yang dikoordinasikan dengan pembawa senjata terdekat mereka.

Desain ini bisa dibilang sebagai gebrakan baru.

Baca Juga: Tanda-tanda Hamil 37 Minggu, Bisa Mengalami Tanda-tanda Persalinan

Dan fakta bahwa pengembangan jet tempur ini berasal dari jet tempur J-20 menunjukkan jet tempur J-20 juga bukan jet tempur biasa.

Komentator militer di Hong Kong Song Zhongping mengatakan J-20 memang bisa ditingkatkan dan dimodifikasi ke varian yang berbeda-beda karena kemampuan deteksinya yang kuat.

Tak hanya itu, J-20 memiliki kemampuan untuk menghubungkan dan berbagi informasi senjata perang elektronik lainnya.

"Namun akan memerlukan waktu lama untuk kembangkan jet tempur dua kursi.

Baca Juga: Gila-gilaan Garong Duit Negara Sampai Bikin Malaysia Nyaris Bangkrut, Najib Razak yang Divonis Penjara 72 Tahun dan Hukum Cambuk, Malah Hanya Jalani Hukuman Ringan Ini

"Bentuk aerodinamika dari jet tempur tersebut akan berubah total," ujar Song.

"Kemudian itu akan menjadi model baru dan tidak lagi seperti model J-20."

Pengembangan jet tempur dua kursi ini menjadi proyek CADI yang lain bersamaan dengan desain jet tempur baru lainnya.

CADI juga sedang mengerjakan proyek utama jet tempur China generasi baru, tipe 002.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu; 9 Tanda Tubuh Tidak Mendapatkan Kalsium yang Cukup

Tipe 002 ini akan dilengkapi dengan sistem ketapel elektromagnet.

CADI dan perusahaan pengembang jet tempur lainnya, Shenyang Aircraft Design Institute sedang giat-giatnya membangun jet tempur generasi selanjutnya untuk menandingi jet tempur AS F-35.

Pembuat desain J-20 Yang Wei 2018 lalu mengatakan dalam konferensi pers jika akan ada varian J-20 baru yang dikembangkan untuk senjata perang masa depan.

Sampai saat ini, jet tempur China masih J-20 dan J-15.

Baca Juga: Beli Kamera Tua Lalu Bongkar Film Negatifnya, Wanita Ini Syok Bukan Main, Melihat Foto 40 Tahun Lalu Kejadian Mengerikan Ini Terjadi di Kampung Halamannya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini