Find Us On Social Media :

Kemungkinan WFH Diperpanjang Hingga Tahun Depan, Warganet: Demi Transparansi Data, Jangan Sembunyikan Data Karyawan yang Positif Covid-19

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 30 Juli 2020 | 20:30 WIB

Bekerja dari rumah.

Intisari-Online.com – Wabah pandemi virus corona yang juga melanda Indonesia, membuat kita harus berhati-hati agar jangan sampai terpapar oleh virus ini.

Pemerintah sudah memberlakukan peraturan-peraturan, termasuk protokol kesehatan untuk mencegah kita terpapar virus corona.

Sayangnya, kasus positif infeksi virus corona semakin bertambah di Indonesia.

Baca Juga: Cara Menggunakan Google Classroom untuk Belajar dari Rumah, Lengkap dan Mudah!

Kasus positif Covid-19 di Indonesia yang terus melonjak ini akhirnya membuat pemerintah sibuk untuk mengeluarkan aturan-aturan baru.

Bahkan, penambahan kasus pun terjadi di klaster baru Covid-19, yaitu area perkantoran atau tempat kerja.

Akibat hal ini, pemerintah didesak untuk memperpanjang aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Baca Juga: Saat Bekerja dari Rumah Ini 5 Peregangan yang Bisa Dilakukan di Antara Waktu Istirahat, Yuk Lakukan!

Konon kabarnya, sebuah perusahaan besar sekelas Google akhirnya memperpanjang masa WFH hingga tahun depan, pertengahan tahun 2021.

Sementara WFH diperpanjang, seorang warganet malah menyinggung terkait transparansi data Covid-19 di area perkantoran yang cenderung disembunyikan pihak perusahaan.

Warganet dengan akun Twiter @firdzaradiany berpendapat bahwa masih banyak perusahaan yang menyembunyikan data Covid-19.

"Di Jakarta, banyak CEO Perusahaan menyembunyikan data positif COVID-19 karyawannya kepada: karyawannya sendiri dan media dengan alasan persepsi/trust publik ke Perusahaan baik, dan  agar karyawan tidak takut bekerja," tulisnya.

Sontak unggahannya tersebut menjadi buah bibir publik hingga mendapat ribuan likes dan retweet.

Meski belum ada data-data yang dibeberkan secara gamblang untuk mendukung cuitannya tersebut, sang pemilik akun itu mengaku mendapat data hasil penelusuran offline

"Tweet ini berupa pendapat dari hasil beberapa data offline. Pendapat ini akan menjadi kebenaran saat karyawan perusahaan-perusahaan speak up, media meliput, akun @laporcovid dan @KawalCOVID19 meliput," ujarnya.

Baca Juga: Tak Bisa Hindari Kebangkitan Virus Corona di Kemudian Hari, WHO Sebut Lockdown Saja Tak Cukup Hadapi Corona, Lalu Harus Bagaimana?

Terlepas dari itu, seorang Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengingatkan pemerintah perlu mengkaji ulang pembukaan kantor di sektor non-esensial.

Menurutnya, kantor di sektor non-esensial sebaiknya ditutup dan menerapkan kembali work from home (WFH) sampai akhir tahun, termasuk sektor pendidikan.

"Kantor dan sekolah harus ditutup sampai akhir tahun. Tak ada pilihan lain buat Indonesia, kecuali mau membuat risiko terjadinya lonjakan besar kasus infeksi dan kematian," kata Dicky dikutip dari Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Dirinya juga memberikan catatan, penutupan kantor non-esensial dan sekolah harus dilakukan secara serentak dengan kedisiplinan penuh dari masyarakat.

Sebab, Indonesia tak mungkin menerapkan kembali penguncian atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak besar pada ekonomi negara. (Nikita Yulia Ferdiaz)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “WFH Diperpanjang hingga Tahun Depan, Warganet Singgung Transparansi Data: 'Banyak CEO Perusahaan Menyembunyikan Data Positif Covid-19'”

Baca Juga: 7 Cara Tetap Sehat Saat Bekerja dari Rumah, Salah Satunya Berpakaian Rapi dan Jangan Pakai Piyama! 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari