Find Us On Social Media :

Peduli Tubuhmu: Ini Tanda Tubuh Kekurangan Cairan dan Waspadai Penyebabnya Terutama pada Anak-anak

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 3 April 2020 | 08:00 WIB

 

Intisari-Online.com – Dehidrasi terjadi ketika lebih banyak air dan cairan meninggalkan tubuh daripada memasukkannya.

Bahkan tingkat dehidrasi yang rendah dapat menyebabkan sakit kepala, lesu, dan sembelit.

Tubuh manusia sekitar 75 persen air. Tanpa air ini, ia tidak bisa bertahan. Air ditemukan di dalam sel, di dalam pembuluh darah, dan di antara sel.

Sistem pengelolaan air yang canggih menjaga kadar air kita seimbang, dan mekanisme haus kita memberi tahu kita kapan kita perlu menambah asupan cairan.

Baca Juga: Waspadai Gejala Asam Urat Rendah, Salah Satunya Mengeluarkan Volume Urin yang Cukup Besar Hingga Bisa Alami Dehidrasi

Meskipun air terus-menerus hilang sepanjang hari saat kita bernapas, berkeringat, buang air kecil, dan buang air besar, kita dapat mengisi kembali air dalam tubuh kita dengan meminum cairan.

Tubuh juga dapat memindahkan air ke tempat-tempat yang paling dibutuhkan jika dehidrasi mulai terjadi.

Sebagian besar kejadian dehidrasi dapat dengan mudah dibalik dengan menambah asupan cairan, tetapi kasus dehidrasi yang parah membutuhkan perhatian medis segera.

Berikut ini gejala ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah Hadapi Cuaca Panas, 'Cara Murah' Ini Justru Bisa Picu Dehidrasi Bahkan Lumpuh karena Hal Ini

Gejala tubuh kekurangan cairan

Dehidrasi mudah diobati tetapi bisa serius jika dibiarkan.

Gejala pertama dehidrasi meliputi rasa haus, urin yang lebih gelap, dan penurunan produksi urin.

Faktanya, warna urin adalah salah satu indikator terbaik tingkat hidrasi seseorang, urin jernih berarti Anda terhidrasi dengan baik dan urin yang lebih gelap berarti Anda mengalami dehidrasi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa, terutama pada orang dewasa yang lebih tua, dehidrasi dapat terjadi tanpa rasa haus.

Inilah sebabnya mengapa penting untuk minum lebih banyak air saat sakit, atau selama cuaca panas.

Ketika kondisi berkembang menjadi dehidrasi sedang, gejalanya meliputi ini, seperti dilansir dari medicalnewstoday.

- mulut kering

- kelesuan

Baca Juga: Tak Ingin Dehidrasi, Pria Ini Minum Air saat Mengemudi, Tapi Malah Didenda Rp2,4 Juta karena Hal Ini

- kelemahan otot

- sakit kepala

- pusing

Dehidrasi parah (kehilangan 10-15 persen air tubuh) dapat ditandai dengan versi ekstrim dari gejala di atas serta:

- kurang berkeringat

- mata cekung

- kulit layu dan kering

- tekanan darah rendah

- peningkatan denyut jantung

Baca Juga: Dibilang Dokter Hanya Alami Dehidrasi, Ibu Tiga Anak Ini Meninggal 48 Jam Setelahnya, Ternyata Alami Hal Ini

- demam

- igauan

- ketidaksadaran

Gejala pada anak-anak:

- pada bayi - fontanel cekung (titik lunak di atas kepala)

- lidah dan mulut kering

- rongseng

- tidak menangis saat menangis

- pipi dan/atau mata cekung

- tidak ada popok basah selama 3 jam atau lebih

Baca Juga: Waspadalah Jika Anda Selalu Merasa Kedinginan, Dehidrasi hingga Komplikasi Diabetes Bisa Jadi Penyebabnya

Penyebab

Penyebab dasar dehidrasi adalah tidak mengonsumsi air yang cukup, kehilangan terlalu banyak air, atau kombinasi keduanya.

Kadang-kadang, tidak mungkin untuk mengonsumsi cairan yang cukup karena kita terlalu sibuk, kekurangan fasilitas atau kekuatan untuk minum, atau berada di daerah tanpa air minum (saat hiking atau berkemah, misalnya).

Penyebab dehidrasi tambahan termasuk:

Diare. Penyebab paling umum dari dehidrasi dan kematian terkait. Usus besar menyerap air dari bahan makanan, dan diare mencegah hal ini terjadi. Tubuh mengeluarkan terlalu banyak air, yang menyebabkan dehidrasi.

Muntah. Menyebabkan hilangnya cairan dan membuatnya sulit untuk mengganti air dengan meminumnya.

Berkeringat. Mekanisme pendinginan tubuh melepaskan sejumlah besar air. Cuaca panas dan lembab dan aktivitas fisik yang kuat dapat lebih meningkatkan kehilangan cairan karena berkeringat. Demikian pula, demam dapat menyebabkan peningkatan keringat dan dapat menyebabkan dehidrasi pasien, terutama jika ada juga diare dan muntah.

Diabetes. Kadar gula darah tinggi menyebabkan peningkatan buang air kecil dan kehilangan cairan. Tips untuk menangani panas musim panas bagi penderita diabetes.

Sering buang air kecil. Biasanya disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol, tetapi juga bisa disebabkan oleh alkohol dan obat-obatan seperti diuretik, antihistamin, obat tekanan darah, dan antipsikotik.

Luka bakar. Pembuluh darah bisa rusak, menyebabkan cairan bocor ke jaringan di sekitarnya.

 Baca Juga: Penting! Ini 9 Tips Cegah Dehidrasi saat Puasa, Yuk Kurangi Konsumsi Gorengan

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari