Find Us On Social Media :

Anggap sebagai Teori Konspirasi Berbahaya dan Konyol, AS Tak Terima Militernya Dituduh Jadi Pembawa Corona ke Wuhan: Kami Tidak Akan Menolerirnya

By Khaerunisa, Minggu, 15 Maret 2020 | 15:18 WIB

Kondisi Kota Wuhan tanggal 26 Januari 2020

Intisari-Online.com - Tak terima militernya dituduh jadi pembawa corona ke Wuhan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) memanggil Duta Besar China, Cui Tiankai ke Departemen Luar Negeri.

Melalui Cui Tiankai, Pemerintah AS memprotes tuduhan Beijing tersebut.

Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik David Stilwell memberi peringatan tegas soal posisi pemerintah AS mengenai masalah tersebut kepada Cui.

Seperti diketahui, Wuhan sendiri merupakan kota di China yang menjadi tempat pertama virus corona terjadi sebelum akhirnya menyebar ke berbagai negara.

Baca Juga: Sakit Ringan di Tengah Mewabahnya Virus Corona Seperti Sekarang Ini? Begini Langkah-langkah Isolasi Diri di Rumah, Yuk Simak!

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebut Cui sangat defensif dalam pertemuan tersebut.

"Tidak ada ancaman, hanya wacana diplomatik yang jujur," katanya seperti dikutip South China Morning Post.

"China berusaha untuk menangkis kritik karena perannya dalam memulai pandemi global dan tidak memberi tahu dunia," katanya.

Baca Juga: Israel Umumkan Temukan Vaksin Virus Corona, Iran yang Sebelumnya Menjadi Musuh Bebuyutan Akhirnya Melunak 'Oke Jika Tidak Ada Pengganti'

“Mereka lalu menyebarkan teori konspirasi yang berbahaya dan konyol. Kami ingin memberi tahu pemerintah China bahwa kami tidak akan menolerirnya demi kebaikan orang-orang Tiongkok dan dunia," tegasnya.

Di tengah meningkatnya tuduhan dari para pejabat dan politisi di China dan AS, juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian memposting serangkaian tweet pada Kamis dan Jumat pagi dengan menyebut bahwa virus corona kemungkinan besar telah disebarkan oleh militer Amerika Serikat.

Tuduhan Zhao terkait dengan partisipasi Angkatan Darat AS dalam latihan militer internasional yang diadakan di Wuhan pada bulan Oktober.

Baca Juga: Jangan Panik Namun Tetap Waspada Virus Corona Mewabah, Ahli Ungkap Tak Usah Buang Uangmu untuk 4 'Alat Kesehatan' Ini, Apa Saya Ya?

Namun tuduhan atas negara mana yang paling bertanggung jawab atas pandemi Covid-19 dimulai setelah laporan bahwa ophthalmologist Li Wenliang ditegur oleh petugas keamanan publik China karena 'menyebarkan desas-desus' tentang penularan virus corona dalam grup percakapan obrolan online.

'Desas-desus' yang memicu reaksi dari para petugas penegak hukum adalah laporan laboratorium yang dibagikan oleh Li yang menunjukkan bahwa penularan virus baru telah menyebar di Wuhan.

Li sendiri akhirnya meninggal pada 6 Februari setelah tertular virus corona.

Baca Juga: 'Orang Miskin Tidak Boleh Sakit', Gambaran Tepat yang Tunjukkan Kengerian dan Kekhawatiran Dunia Terkait Merebaknya Covid-19 di Indonesia

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Militernya dituduh China sebagai pembawa corona ke Wuhan, pemerintah AS meradang

 

Dokter Li Wenliang Jadi Salah Satu Korban Virus Corona, Sempat Mendapat Ancaman saat Peringatkan Adanya Virus Corona

Dokter Li Wenliang, menjadi salah satu korban meninggal infeksi virus corona.

Dilansir dari Kompas.com, Dokter Li Wenliang adalah dokter yang pertama kali memperingatkan adanya virus corona di China.

Kala mengingatkan adanya wabah virus itu, Dokter Li Wenliang sempat mendapatkan peringatan dari polisi.

Melansir dari South China Morning Post, meninggalnya dokter tersebut telah dikonfirmasi Rumah Sakit Pusat Wuhan.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Bertahan 9 Hari pada Benda Mati, Ini Cara Bersihkan Smartphone Agar Tak Jadi Sarang Penyakit

Li Wenliang (34) meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) pukul 02.58 waktu setempat, karena terinfeksi virus corona.

“Dalam perang melawan epidemi pneumonia dari infeksi coronavirus baru, dokter mata rumah sakit kami, Li Wenliang, sayangnya terinfeksi."

"Dia meninggal setelah semua upaya yang kami lakukan untuk menyadarkannya."

"Kami sangat berduka atas kematiannya,” demikian pernyataan perwakilan pihak Rumah Sakit melalui akun resmi Weibo, seperti dikutip dari SCMP.

Baca Juga: Kulit Kepala Rasanya Seperti Terbakar Saat Rambutnya Tumbuh, Wanita Cantik Ini Idap Alergi Pada Segala Hal, Bahkan Air Mata Juga Rambutnya Sendiri

Menanggapi berpulangnya Dokter Li, pengguna media sosial di China ramai dengan komentar yang meminta pihak berwenang meminta maaf atas perlakuan mereka terhadap Li saat ia mengingatkan bahaya virus corona.

"Dokter Li memberi tahu masyarakat dengan mengorbankan nyawanya."

"Kantor polisi Wuhan masih belum mengingat pemberitahuan teguran itu bahkan setelah kematiannya," kata seorang pengguna Weibo.

Pada 30 Desember 2019, Li memperingatkan teman-teman seprofesinya dalam sebuah grup percakapan online tentang penyakit mirip SARS yang diderita beberapa pasien di Rumah Sakit Wuhan.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Pria Ini Menimbun 17 Ribu Botol Hand Sanitizer Tapi Malah Tidak Tahu Di mana Bisa Menjualnya

Semua pasien tersebut dikarantina di unit gawat darurat.

Pada hari yang sama, saat ia menyampaikan pesan tersebut, otoritas kesehatan setempat mengumumkan bahwa kota tersebut telah mengonfirmasi 27 kasus virus jenis baru.

Sebagian besar penderita terhubung dengan pasar makanan laut di Wuhan.

Dikutip dari BBC, Li memperingatkan kepada teman-temannya agar berhati-hati dalam menangani pasien yang memiliki gejala virus baru tersebut.

Baca Juga: Dibayangi 'Persaingan yang Tidak Adil dan Melanggar Norma Bisnis yang Sah', Indonesia Diancam Sanksi oleh AS Jika Beli Senjata dari Rusia dan China

Ia mengingatkan agar teman-temannya mengenakan pakaian pelindung agar tak tertular.

Pada pekan pertama Januari, pejabat Wuhan bersikeras penularan hanya melalui kontak dengan binatang.

Li bersama tujuh orang lain yang membagikan informasi mengenai wabah tersebut justru dipanggil polisi dan dipaksa untuk menandatangani surat yang isinya berupa perjanjian untuk tak mengungkap lebih lanjut mengenai penyakit tersebut. (Kompas.com/Nur Rohmi Aida)

Baca Juga: Pergi Beli Jajan, Seorang Gadis Kecil Jadi Korban Pelecehan di Tengah Jalan, Dibawa Pakai Motor Lalu Diturunkan di Sebuah Gang, Polisi: Kita Juga Tidak Bisa Menyalahkan Siapa Pun