Advertorial

Di Tengah Wabah Virus Corona, Pria Ini Menimbun 17 Ribu Botol Hand Sanitizer Tapi Malah Tidak Tahu Di mana Bisa Menjualnya

Mentari DP

Penulis

Amazon juga memperingatkan jika mereka terus menaikkan harga, mereka akan kehilangan akun mereka. Sebab harganya sangat mahal.
Amazon juga memperingatkan jika mereka terus menaikkan harga, mereka akan kehilangan akun mereka. Sebab harganya sangat mahal.

Intisari-Online.com - Pada 1 Maret 2020,Matt dan Noah Colvinmelakukan perjalanan darat sepanjang 1.300 mil melintasi Tennessee dan ke Kentucky.

Tujuannya untuk mencari hand sanitizer, namun hasilnya nihil.

Matt melakukannya karena peminathand sanitizer di Amazon, situs belanja online terpopular di Amerika Serikat, sangat banyak.

Karena harganya yang semakin tidak masuk akal,Amazon menarik barang-barangnya sepertihand sanitizer, tisu dan masker wajah.

Baca Juga: Jumlah Pasien Positif Virus Corona Capai 96 Orang, Perlukah Indonesia Melakukan Lockdown?

Amazon juga memperingatkan jika merekaterus menaikkan harga, mereka akan kehilangan akun mereka.

Hanya saja, akibatnya jutaan orang di seluruh negeri mencari hand sanitizeruntuk melindungi diri dari penyebaran coronavirus.

Padahal nyatanya Matt punya17.700 botolhand sanitizer dan bingung mau dijual ke mana.

"Ini adalah botol hand sanitizer dalam jumlah besar," katanya.

Baca Juga: Jumlah Pasien Virus Corona di Indonesia Capai 27 Orang, Ini 8 Informasi Pasien Tambahan, Kasus Nomor 27 ‘Unik’

Diketahui Mattadalah salah satu dari mungkin ribuan penjual yang telah mengumpulkan stok hand sanitizer dan masker sebelum wabah virus corona merebak.

Ketika wabah merebak, mereka siap menjualnya untuk membantu warga lainnya.

Tapi Amazon mengatakan baru-baru ini menghapus ratusan ribu daftar dan menangguhkan ribuan akun penjual untukmenaikkan harga yang berkaitan dengan virus corona.

Amazon, eBay, Walmart dan platform perdagangan online lainnya juga berusaha untuk menghentikan penjual mereka dari membuat keuntungan berlebihan dari krisis kesehatan masyarakat.

Sementara perusahaan bertujuan untuk mencegah orang menimbun produk seperti itu dan menaikkan harga, banyak penjual telah membersihkan toko lokal mereka dan mulai menjual barang secara online.

Sekarang rak fisik dan digital hampir kosong.

Mikeala Kozlowski, seorang perawat di Dudley,telah mencari hand sanitizer sejak sebelum dia melahirkan anak pertamanya, Nora, pada tanggal 5 Maret.

Ketika dia mencari di toko-toko,tapi telah terjual habis.

Ketika dia memeriksa Amazon, dia tidak bisa menemukannya kurang dari 50 US Dollar.

"Anda egois, menimbun sumber daya untuk keuntungan pribadi Anda sendiri," katanya tentang para penjual.

Baca Juga: Kasus Remaja Bunuh Bocah Karena Terinspirasi Film, Ayo Kenali Tanda-tanda Psikopatik pada Anak, Salah Satunya Suka Menyakiti Binatang

Tak heran,"N95 mask", "Clorox wipes, "hand sanitizer" menjadi katapencarianyang paling populer.

Matt bercerita bahwa dia membeli 3,50 US Dollar untuk membeli50 boks masker wajah, empat botol pembersih tangan dan termometer.

Lalu dalam beberapa hari, dia berhasl menjual maskerdi eBay, dengan harga masing-masing dari 40 hingga 50 US Dollar, dan terkadang lebih tinggi.

Dia menolak untuk mengungkapkan keuntungannya pada catatan tetapi mengatakan itu substansial.

Di tempat lain di negara ini, penjual Amazon lainnya melakukan hal yang sama.

Chris Anderson, seorang penjual Amazon di Pennsylvania tengah, mengatakan ia dan seorang temannya telah berkeliling Ohio, membeli sekitar 10.000masker dari toko.

Dia menggunakan kupon untuk membeli paket 10 masing-masing sekitar 15 US Dollar dan dijual kembali seharga 40 hingga 50 US Dollar.

Setelah dipotong Amazon dan biaya lainnya, ia memperkirakan, ia mendapat untung 25.000US Dollar.

Hanya saja, kini Amazon dan situs lainnya membatasi penjualan sehingga masih ada banyak barang yang belum dijual di rumah mereka.

Jika terus seperti ini, mereka akan menjualnya via lokal.

Baca Juga: Kasus Seorang Anak Punk Dikeroyok dan Dibakar: Ini Hukum Pidana Bagi Pelaku Main Hakim Sendiri

Artikel Terkait