Advertorial

Kulit Kepala Rasanya Seperti Terbakar Saat Rambutnya Tumbuh, Wanita Cantik Ini Idap Alergi Pada Segala Hal, Bahkan Air Mata Juga Rambutnya Sendiri

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com- Alergi terhadap debu atau dingin sudah sering kita dengar.

Tapi wanita cantik yang kini berumur 24 tahun asal Inggris ini mengidap sebuah kondisi yang disebut Mast Cell Activation Syndrome (MCAS).

MCAS adalah gangguan imunologi yang menyebabkan gejala alergi yang parah.

Hal itu terjadi karena sel mast bereaksi berlebihan terhadap pemicu seperti makanan atau cuaca.

Baca Juga: Kasus Pria Bunuh Mantan Pacarnya Lalu Menyetubuhi Mayatnya: Mengapa Ada Orang yang Berhubungan Badan Dengan Mayat?

Pada 2018 lalu, Natasha Coates mengatakan kepadaBarcroft TV:

"Sel Mast, yang hidup di sumsum tulang belakangnya dan mengelilingi semua organ utama bertanggung jawab untuk melepaskan hal-hal seperti histamin."

"Sel-sel di tubuhku bereaksi tidak tepat."

Baca Juga: Setelah Tunggu 30 Tahun, Liverpool Hanya Butuh 3 Kemenangan Lagi untuk Jadi Juara Liga Inggris, Tapi Semua Itu Terancam Karena Virus Corona

"Misalnya, saya makan sesuatu yang saya alergi sedikit itu akan melepaskan terlalu banyak zat kimia."

Oleh karenanya dia terpaksa harus memangkas habis rambutnya

Reaksinya bisa bermacam-macam seperti panas, gatal, sangat lelah.

Baca Juga: Dibayangi 'Persaingan yang Tidak Adil dan Melanggar Norma Bisnis yang Sah', Indonesia Diancam Sanksi oleh AS Jika Beli Senjata dari Rusia dan China

Lebih jauh, ini bahkan dapat mengancam hidup karena lidah dan tenggorokan membengkak.

Ta hanya itu, Natasha juga alergi terhadap air matanya sendiri, tumbuhnya rambut, perubahan cuaca, dan banyak jenis makanan juga proses pencernaan.

Saat rambutnya tumbuh, kulit kepalanya akan melepuh.

Dia sangat menderita dan rasanya seperti terbakar.

Baca Juga: Diyakini Bisa Tangkal Virus Corona, Sejumlah Warga India Minum Urine Sapi, 'Kami Sudah Melakukannya Selama 21 Tahun'

Hal tersebut membuatnya tidak memiliki pilihan, dia akan selalu botak.

Saat dia menangis juga air matanya menyebabkan ruam merah di pipi dan wajahnya.

Suatu hari pernah dia memakan sandwich keju, keesokanharinya dia menderita rasa sakit hingga seperti akan membunuhnya.

Baca Juga: Terapkan Langsung ke Manusia, Meski Memicu Kontroversi Para Peneliti Lewatkan Uji Tes pada Hewan Demi Kembangkan Vaksin Corona: 'Wabah dan Keadaan Darurat Sering Kali Ciptakan Tekanan'

Selainitu dia juga alergi terhadap produk mandi, produk kecantikan, deodoran, semprotan, make up yang berbeda, dan semua yang ada di sekitar rumah.

Natasha mengaku dia tidak dapat melakukan sebagian besar hal yang dilakukan orang lain seusianya.

Guna menghindari reaksi yang mungkin terjadi, Adele ibu Natasha, hanya memasak makanan aman tertentu.

Baca Juga: Dengan Suara Lirih dan Sesekali Menahan Tangis, Muazin di Kuwait Kumandangkan Azan yang Sudah Diubah karena Virus Corona

Ibu Natasha juga membuat rumahnya sebersih mungkin untuk mengurangi paparan debu.

Dia juga memastikan bahwa siapa saja yang masuk harus mencuci tangan mereka sehingga tidak membawa infeksi masuk.

Kondisi ini baru dialami Natasha saat usianya 18 tahun, dan butuh 2 tahun untuk mengetahui kelainannya tersebut.

Kelainan yang diderita tidak membuat Natasha menutup diri, dia telah menggeluti dunia senam sejak 8 tahun.

Baca Juga: Pergi Beli Jajan, Seorang Gadis Kecil Jadi Korban Pelecehan di Tengah Jalan, Dibawa Pakai Motor Lalu Diturunkan di Sebuah Gang, Polisi: Kita Juga Tidak Bisa Menyalahkan Siapa Pun

Meskipun awalnya penyakitnya mengganggu hobinya tersebut, sebisa mungkin dia akan melakukannya.

"Senam untuk saya adalah terapi. Itu membuat saya waras dan juga membantu kemampuan fisik saya".

Sekarang dia juga mencoba meningkatkan kesadaran akan MCAS dan bagaimana hal itu mempengaruhi penderitanya.

Tujuan utamanya adalah agar orang-orang mengakui bahwa tidak semua cacat itu terlihat. (Masruroh Ummu Kulsum)

Baca Juga: Positif Virus Corona, Menhub RI Budi Karya Awalnya Dikabarkan Kena Tifus dan Asma, Berikut Ini Daftar 10 Pejabat Negara di Dunia yang Positif Corona

Artikel Terkait