Find Us On Social Media :

Jadi Perbincangan, Perlukah Kita Khawatirkan Virus Perusak Paru-paru Asal China Ini? Ini Jawabannya!

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 14 Januari 2020 | 16:00 WIB

Virus penyebab penyakit misterius dari China.

Intisari-Online.com – Jadi perbincangan serius belakangan ini di China, sebuah virus penyakit misterius.

Sayangnya penyakit misterius itu tidak pernah diketahui namanya.

Karena, virus itu menyebabkan penyakit paru-paru akut di kota Wuhan, China.

Sekitar 50 orang lebih telah terjangkit virus ini.

Baca Juga: 'Cakaran' Monyet Unik Ini Ternyata Sangat Berbahaya, Menularkan Virus Langka Sampai Dapat Melumpuhkan Tubuh dan Otak

Tujuh penderitanya kini berada dalam kondisi kritis. Virus yang menyebabkan pneumonia semacam itu kerap menimbulkan kekhawatiran.

Dunia medis internasional pun kini sangat waspada. Namun apakah ini adalah wabah yang muncul lalu segera hilang atau suatu penanda atas hal yang lebih buruk pada masa depan?

Virus apakah ini?

Peneliti dan petugas medis telah mengambil contoh virus dari beberapa pasien. Sampel itu juga sudah dianalisis di laboratorium.

Baca Juga: Disebut 'Kiamat yang Disembunyikan Kim Jong-Un', Virus yang Diduga Memicu Kematian 27 Ribu Babi di Sumut Ini Belum 'Di-declare' Pemerintah, Ini Dampak Buruk yang Bisa Terjadi

Otoritas China dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa virus ini merupakan coronavirus.

Coronavirus adalah kelompok virus yang menyerang manusia. Enam di antaranya telah diketahui, sebelum kemunculan virus terbaru di Wuhan belakangan ini.

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang disebabkan coronavirus, menjangkiti 8.098 orang di China sejak wabah itu meluas tahun 2002.

Sebanyak 774 orang di antaranya meninggal akibat virus tersebut.

"Ada ingatan yang kuat tentang SARS, itulah sumber ketakutan berasal. Namun kami kini lebih siap menghadapi penyakit semacam itu," kata Josie Golding, lembaga penelitian kesehatan berbasis di London, Inggris.

Apakah ini virus yang serius?

Coronavirus dapat menyebabkan gejala dari demam ringan yang dapat berujung kematian.

Virus baru ini disebut tengah dalam proses perkembangan.

"Ketika kami melihat coronavirus baru, kami ingin tahu seberapa serius gejala yang ditimbulkannya," kata Profesor Mark Woolhouse dari Universitas Edinburgh.

Baca Juga: Virus 'Serangga Perut' Menyebar Ke Amerika dan Inggris, Dua Puluh Ribu Siswa Dilarang Sekolah, Ada Apa?

"Ini lebih dari gejala seperti demam. Virus itu memang menjadi perhatian tapi tidak seberbahaya SARS," kata Woolhouse.

Dari mana asal virus ini?

Setiap virus dapat terdeteksi kapan saja. Mereka berpindah dari satu spesies makhluk hidup ke manusia. Saat itulah mereka terdeteksi.

"Jika kita merujuk wabah pada masa lalu, jika ini adalah coronavirus yang baru, virus ini pasti datang dari binatang," kata Profesor Jonathan Ball, pakar virologi di Universitas Notthingham.

SARS berpindah dari musang ke manusia.

Di Timur Tengah, MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang menewaskan 858 dari total 2.494 penderitanya sejak 2012, secara rutin berpindah dari unta Somalia.

Berasal dari binatang apa?

Sekali binatang yang menjadi tempat perkembangbiakan virus terdeteksi, persoalan yang muncul berikutnya akan lebih mudah ditangani.

Sejumlah kasus yang kini muncul dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan atau China bagian selatan.

Baca Juga: Bukan Hanya Bakteri dan Virus, Tapi Makanan dan Minuman Ini Juga Penyebab Diare yang Bikin Anda Bolak-balik ke Toilet

Meski sejumlah mamalia laut seperti lumba-lumba beluga dapat membawa coronavirus, pasar di Wuhan juga menjual binatang liar, antara lain kelelawar, kelinci, dan ular.

Kenapa China?

Profesor Woolhouse berkata, alasannya adalah populasi China yang besar dan padat.

Ada juga faktor kontak penduduk dengan binatang pembawa virus.

"Tidak ada yang terkejut bahwa wabah berikutnya terjadi di China," ujarnya.

Bagaimana virus itu dengan mudah menyebar?

Barangkali satu fakta yang paling meyakinkan tentang wabah ini adalah bahwa virus itu tidak berkembang untuk tersebar di antara manusia.

Ini adalah perhatian utama terhadap virus baru itu bahwa ia menyerang paru-paru.

Batuk dan bersin merupakan cara paling efektif untuk menyebarkan virus.

Baca Juga: Langgar Aturan Medis, Ilmuwan Ini Ciptakan Virus yang Bisa Lawan Kanker, Namun Ada Kekhawatiran Mengerikan Ini

Jika virus itu tersebar di antara manusia, maka Anda harus menelisik para petugas medis yang berkontak dengan para pasien.

Otoritas kesehatan China menyatakan para petugas medis tak terserang virus ini.

Bagaimanapun. sejumlah pakar memperingatkan bahwa terlalu dini untuk mengetahui apakah virus ini berpindah dari satu manusia ke manusia lainnya.

"Akan ada 59 perpindahan dari binatang ke manusia dalam waktu singkat, walau angka itu tidak terlihat besar, tetap ada pertanyaan terbuka atas virus tersebut," kata Profesor Ball.

Adapun Profesor Woolhouse berkata, "Saya lebih waspada ketimbang skeptis. Terlalu cepat untuk menyimpulkan. Sebagian besar coronavirus sebenarnya sangat mudah tersebar dan itulah kekhawatiran saya."

Seberapa cepat penyebaran virus ini?

Sejauh ini, tidak terlalu cepat. Semua 59 pasien penderita virus ini mulai menunjukkan gejala sejak 12 Desember hingga 29 Desember. Tidak ada kasus yang dilaporkan setelahnya.

"Bagus bahwa kita tidak melihat perkembangan kasus itu," kata Golding.

"China mengambil tindakan serius dan perkembangannya sepert tertahan. Kita harus menunggu sambil mengawasi," tuturnya.

Baca Juga: Tak Sengaja Suntikkan Modifikasi Virus yang Telah Membunuh 300 Juta Orang pada Abad 20, Perubahan Mengerikan Terjadi Pada Pekerja Ini

Meski begitu, kekhawatiran bahwa virus itu dapat tersebar ke ratusan juta orang yang akan berpergian dalam rangka tahun baru China akhir Januari nanti.

Apa respons pemerintah China atas virus ini?

Orang-orang yang terinfeksi diisolasi untuk meminimalkan potensi penyebaran virus. Lebih dari 150 orang yang berkontak dengan pasien itu juga diawasi.

Pemeriksaan lebih lanjut seperti pengukuran suhu tubuh dilakukan terhdap orang-orang yang berpergian dari satu kota ke kota lain.

Pasar ikan di Wuhan juga ditutup untuk pembersihan dan proses penyebaran disinfektan.

Seberapa khawatir para pakar kesehatan?

Golding berkata, "Saat ini, sebelum ada informasi baru, sangat sulit mengetahui seberapa cemas kita seharusnya."

"Sampai kita mendapatkan konfirmasi dari otoritas yang berwenang, kami akan tetap gelisah," ujarnya.

Sementara itu Profesor Ball berkata, "Kita seharusnya cemas terhadap virus apapun yang menyerang manusia untuk pertama kalinya karena itu mendobrak pertahanan yang ada dalam tubuh."

Baca Juga: Bocah 2 Tahun Ini Mendadak 'Mellow:' Dokter Klaim Karena Virus, Tapi Orangtua Temukan Jawaban Mengerikan Sebenarnya dari 'Mbah Google'

"Sekali saja virus itu masuk ke dalam sel manusia dan berlipat ganda, mutasi virus terjadi dan akan memudahkan penyebarannya sehingga menjadi lebih berbahaya."

"Anda tidak ingin memberi virus ini kesempatan untuk melakukan itu," kata Ball. (Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri Virus Perusak Paru-paru asal China, Perlukah Kita Khawatir?"