Advertorial
Intisari-online.com - Kanker dipandang sebagai 'hukuman mati' bagi orang yang menderitanya.
Sebab, hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya.
Satu-satunya cara hanyalah terapi dengan tujuan menghambat kanker.
Namun di era modern seperti sekarang, ada banyak dokter dan ilmuwan yang berupaya menemukan cara menyembuhkan kanker.
Baca Juga: Mau Keramas? Coba Masukkan Garam ke Sampo Anda dan Rasakan Tiga Manfaat Langsungnya Ini
Salah satunya sebuah metode baru yang ditemukan oleh seorang ilmuwan.
Menurut Daily Mail, seorang ilmuwan menemukan metode penyembuhan kanker yang mereka juluki sebagai CF33.
Bagaimana cara kerjanya?
Perawatan tersebut memanfaatkan cacar sapi yang direkayasa oleh pakar kanker AS Professor Yuman Fong, di bawah perusahaan bioteknologi Australia, Imugene.
Saat diuji coba menggunakan tikus, hasilnya cukup berhasil.
Sehingga Fong menyebutpenemuannya itu bisa diterapkan pada manusia penderita kanker.
Awalnya, virus ini digunakan dalam pengobatan akan membuat efek menyebabkan flu.
Namun berubah menjadi pengobatan kanker otak.
Pasien yang menggunakan obat prototipe ini melaporkan bahwa kanker mereka hilang sepenuhnya selama bertahun-tahun.
Juga penderita tumor mengatakan tumor mereka akan menyusut secara nyata.
Demikian pula, suatu bentuk virus sakit dingin yang disebut Imlygic atau T-Vec dilaporkan mampu memerangi melanoma.
Karena mampu membantu sistem kekebalan mengenali dan menghancurkan tumor dan sel-sel melanoma dalam tubuh.
"Ada bukti bahwa virus ini bisa membunuh kanker sejak 1900-an ketika orang divaksinasi terhadap rabies mengilangkan kanker mereka," kata Fong.
Meski demikian, cara ini adalah melanggar aturan medis.
Alasannya karena dikhawatirkan bisa menimbulkan virus jenis baru yang lebih berbahaya.
Satu-satunya kekhawatiran adalah dengan merekayasa virus-virus ini mereka akan menjadi lebih kuat untuk membunuh virus kanker, bahkan membunuh manusia.
Namun, Fong menegaskan bahwa dia telah mengatasi kehawatiran ini.
Cara penyembuhannya adalah dengan menyuntikkan langsung ke tumor di mana dia akan menginfeksi sel kanker dan menyebabkannya meledak.
Kemudian, setelah virus ini meledak mereka akan menjadi sistem kekebalan tubuh, menurut laporan uji klinis sedang direncanakan di Autralia pada tahun depan.