Intisari-Online.com - Kasus kematian babi di Sumatera Utara terus meningkat seiring waktu.
Data menunjukkan bahwa jumlah babi yang mati di 16 kabupaten di Sumut mencapai 27.070 ekor.
Merujuk pada data yang dihitung hingga 11 Desember tersebut, maka dalam satu hari, ratar-rata ada 1.000 - 2.000 ekor babi yang mati di Sumut.
Menurut Balai Veteriner Medan, hal ini disebabkan oleh hog cholera, serta sebuah virus lain yang dianggap lebih berbahaya.
Sayangnya, meski dianggap sangat berbahaya, virus tersebut masih masih belum dinyatakan (di-declare) sebagai penyebab kematian ribuan babi di Sumut.
Keterlambatan declare ini, menurut Kepala Balai Veteriner Medan, Agustia bisa memiliki dampak negatif karena tim lapangan akan memiliki ruang gerak yang terbatas untuk mencegah penyebaran.
Padahal, beberapa negara seperti Korea Selatan, China, dan Filipina sudah menyatakan keberadaan virus tersebut sebagai ancaman serius.
Bahkan, khusus di Korea Selatan, negara ini sampai menyebut pemimpin negara tetangganya Kim Jong-Un tengah "menyembunyikan kiamat" karena menutup keberadaan virus tersebut di Korea Utara.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR