1. Emosi tidak stabil
Menurut Winter, kurang tidur membuat otak yang mengatur emosi dan ingatan atau amigdala tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Wahai Pria, Bila Ingin Segera Punya Momongan, Tidurlah Sebelum Pukul 10 Malam!
Ini terjadi karena amigdala melepaskan sedikit neurotransmiter yang membuat kita bereaksi berlebihan atau tidak memperhatikan emosi orang lain.
Riset 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine menemukan aktivitas amigdala terhadap stresor pada orang yang kurang tidur menunjukan gejala-gejala depresi dan stres.
Menurut psikolog klinis Jennifer L Martin, kurang tidur membuat kita cenderung bereaksi berlebihan terhadap situasi yang biasanya tidak membuat kita bingung.
"Ini dapat menyebabkan lebih banyak konflik dan hubungan yang kurang memuaskan," kata Martin.
Baca Juga: Ingin Buang Racun dari Usus Dan Hati? Coba Saja Minum 1 Sendok Tanaman Obat Ini Sebelum Tidur
Menurut Martin, hal semacam ini juga bisa kita lihat pada anak-anak berusia dua tahun yang melewatkan tidur siang, di mana emosi mereka menjadi tidak terkendali.
“Masalah kecil menjadi lebih besar. Beberapa penelitian menunjukkan orang cenderung merasa sedih, tertekan, atau cemas jika mereka tidak tidur nyenyak atau kurang tidur," ucap dia.
Menurut Martin, kurang tidur juga membuat kita tidak bisa melihat penguatan reaksi emosional dalam diri
Coba lihat ketika kita merasa mudah kesal, cemas atau emosional, perhatikan kembali bagaimana pola tidur kita.