Find Us On Social Media :

Sering Mengeluh Sakit Kepala atau Doyan Tidur? Jangan-jangan Anda Sedang Alami Depresi!

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 15 Oktober 2019 | 14:30 WIB

depresi

Intisari-Online.com – Kesehatan mental harus menjadi perhatian yang serius bagi kita.

Ternyata, tidak sedikit orang di dunia yang mengalami depresi, salah satu masalah dalam kesehatan mental.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi.

Jumlah perempuan yang mengalaminya dua kali lebih banyak dari laki-laki.

Baca Juga: Sulli Eks-Member f(x) Bunuh Diri Diduga karena Depresi, Begini Cara Bantu Orang yang Alami Stres Berat

Perempuan banyak mengalami depresi saat hamil dan melahirkan, atau pasien kanker, dan lainnya.

Mereka sering kali depresi karena memikirkan konsekuensi dari hal yang dialaminya. Tapi, tak sedikit pula depresi terjadi di luar penyebab tersebut.

Banyak kasus depresi berujung pada bunuh diri. Lebih dari 800 ribu orang bunuh diri setiap tahunnya karena depresi.

Alasannya pun beragam.

Mulai dari masalah kesulitan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai, perpisahan, dan lainnya.

Namun, ada sejumlah gejala yang bisa dikenali sebagai tanda-tanda depresi.

Baca Juga: Dianggap Bisa Picu Kekerasan, Film Joker Tuai Kontroversi, Faktanya Senyuman Joker Bisa Menyebabkan Depresi Semengerikan Ini

Dengan mengetahuinya, kita bisa lebih dini menghindarkan diri dari depresi atau menolong orang di sekitar kita.

Pasien depresi sering kali datang ke dokter dengan beberapa gejala serupa.

Dua pertiga dari mereka datang dengan gejala sakit kepala, sakit punggung atau sakit lainnya, namun tak mengakui mengalami depresi.

Kadang, kasus depresi baru ditemukan setelah dokter bertanya.

Banyak yang tak mengakui mengalami depresi karena tak menganggapnya sebagai penyakit sungguhan.

Atau, mereka hanya meminta antidepresan kepada dokter untuk meredakan sakit kepala.

Jika laki-laki mengalami depresi, umumnya mereka akan lari ke alkohol, obat-obatan atau hal berisiko lainnya.

Salah satu tanda perubahan sikap adalah mudah marah atau ringan tangan.

Sedangkan pada perempuan, depresi seringkali terlihat dari tidak napsu makan atau kecemasan.

Ada beberapa tanda sederhana untuk mengetahui gejala depresi.

Gejala ini bisa terjadi berkepanjangan, seperti dua minggu atau lebih, bergantung pada gejalanya.

Ada kategori gejala depresi ringan, moderat, hingga berat.

1. Perasaan gagal

Salah satu gejala depresi adalah perasaan gagal atau bersalah dan merasa tidak berharga.

Mereka kerap berpikir mundur dan memikirkan kegagalan-kegagalan di masa lalu.

Baca Juga: Berjuang Lawan Depresi, Lelaki Tua Ini Bersahabat dengan Buaya untuk 'Selamatkan' Dirinya Sendiri

 

2. Menarik diri

Kecenderungan untuk menarik diri, tidak peduli, dan tidak tertarik berartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan, juga menjadi salah satu gejala depresi.

3. Kehilangan energi

Depresi menyebabkan anergia, atau kehilangan energi dalam nenjalani rutinitas keseharian.

Terkadang, mereka yang mengalami depresi merasa kelelahan bahkan sebelum mereka memulai aktivitas harian.

 

4. Mudah menangis

Mereka yang mengalami depresi juga memiliki gejala mudah menangis dan memiliki mata berair.

5. Binge eating

Istilah "binge watch" sering ditujukan bagi mereka yang keranjingan menonton.

Sama halnya dengan "binge eating", mereka yang mengalami depresi seringkali makan terlalu banyak.

Namun pada waktu lainnya bisa juga tak memiliki nafsu makan sama sekali. Ini adalah gejala depresi.

Kehilangan atau bertambah berat badan sebanyak lima persen dari berat badan dalam sebulan, perlu menjadi perhatian.

Baca Juga: Walau Jadi Penyakit Mematikan Nomor 4 di Dunia, Depresi Dapat Diobati dan Dikontrol

 

6. Banyak tidur

Tidur terlalu sering juga merupakan salah satu gejala depresi. Tidur terlalu banyak atau pun tidak tidur sama sekali.

Jika terjadi secara rutin, hal ini merupakan gejala dini depresi. Mereka yang mengalami depresi bisa merasakan kelelahan, meskipun banyak tidur.

7. Hilang konsentrasi

Orang yang merasa depresi seringkali hilang konsentrasi atau mudah terdistraksi. Pengobatan atau penanggulangan depresi bergantung pada gejala yang dirasakan.

Bisa melalui pengobatan atau biasa atau pengobatan intensif di rumah sakit.

Banyak pasien dengan depresi merasakan keuntungan setelah mengikuti sesi konseling dan terapi tingkah laku.

Meskipun keuntungan tersebut tidak didapatkan secara instan dalam satu kali kunjungan.

Jangan menyepelekan depresi jika telah mengetahui gejalanya sejak awal. Sebab orang-orang yang merasakan depresi memiliki kualitas hidup yang rendah.

Bukan hanya itu, mereka pun lebih berisiko melakukan bunuh diri daripada mereka yang tidak mengalami depresi.

Cobalah berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala-gejala depresi dan sedini mungkin mencegahnya lebih buruk. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sakit Kepala atau Doyan Tidur? Hati-hati, Mungkin Anda Sedang Depresi"

Baca Juga: Turunkan Risiko Bunuh Diri, Ini Cara Terbaik Menolong Teman yang Depresi, Jangan Sekali-sekali Berani Ceramahi