Find Us On Social Media :

Hati-hati, Kebiasaan Masyarakat Indonesia yang Dianggap Membuat Lega dan Puas Setelah Melakukannya Ini Punya Konsekuensi Serius bagi Kesehatan

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 9 September 2019 | 09:30 WIB

Ilustrasi

Melansir Mirror, Minggu (8/9/2019), faktanya ada beberapa kasus terkait meretakkan leher dengan stroke.

Hal ini seperti yang terjadi pada Natalie Kunicki, seorang gadis asal Inggris.

Kasusnya yang menderita stroke setelah meretakkan leher menjadi perbincangan empat bulan lalu.

Suara yang kita dengar saat mertakkan leher disebabkan oleh peregangan kecil yang mengarah ke pemisahan sementara permukaan sendi dan pengembangan gelembung udara.

Baca Juga: Meski Masih Miliki 18.000 Pejuang yang Tersisa, ISIS Gunakan 2 Ekor Sapi untuk Bom Bunuh Diri

Namun, dengan melakukan ini, Anda berisiko mengalami robekan kecil (diseksi) di lapisan dalam arteri, yang mengarah ke pembentukan gumpalan darah.

Ada kemungkinan gumpalan ini akan larut dengan sendirinya.

Tetapi dalam beberapa kasus mereka dapat melakukan perjalanan dan menyebabkan penyumbatan di arteri hilir.

Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan stroke iskemik, di mana pasokan darah ke otak terputus.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Bertarung dengan Singa di Depan Rumahnya, Sang Ayah: Aku Terkejut Melihat Singa Mengunyah Kepalanya