Advertorial

IPeduliTubuhmu: si Ulang Botol Plastik Kemasan Air Minum Memang Ramah Lingkungan, Tapi Sebaiknya Anda Hentikan Kebiasaan Itu Sekarang Juga

Nieko Octavi Septiana
Ade S

Tim Redaksi

Kebanyakan orang akan mengisi ulang botol plastik kemasan, meski terdengar ramah lingkungan, kebiasaan semacam ini ternyata buruk untuk kesehatan.
Kebanyakan orang akan mengisi ulang botol plastik kemasan, meski terdengar ramah lingkungan, kebiasaan semacam ini ternyata buruk untuk kesehatan.

Intisari-Online.Com -Ada satu 'hobi' unik yang hampir dilakukan oleh semua orang.

Kebiasaan itu tak lain adalah mengisi ulang botol plastik kemasan yang isi aslinya telah habis.

Kebanyakan motifnya adalah tidak rela membuangnya sehingga memilih untuk mengisinya kembali.

Meski terdengar ramah lingkungan, kebiasaan semacam ini ternyata buruk untuk kesehatan.

Baca Juga: Lidahnya Terperangkap dalam Tutup Botol, Bocah Ini Harus Menjalani Operasi Darurat

Menurut para ahli, botol air minum mengandung Bisphenol A atau BPA alias bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi plastik.

Bahan kimia ini berbahaya dan dapat larut dalam air serta dapat menumbuhkan bakteri berbahaya pada celah botol.

Kent Atherton CEO PuriBloc technology, perusahaan teknologi pemurnian air, banyak orang yang membeli botol air plastik dan melakukan isi ulang tanpa tahu risikonya.

"Bahkan produk bebas BPA tidak aman karena produsen sekarang mengganti bahan kimia estrogenik lainnya, yang tidak diketahui secara luas, dapat menimbulkan bahaya yang sama bagi kesehatan manusia," ungkap dia.

Baca Juga: Tak Perlu Takut Kebelet, Minum AIr Mineral Saat Mudik Justru Datangkan Manfaat

Bahan kimia estrogenik ini dapat memiliki efek negatif pada keseimbangan hormon manusia, tetapi potensi bahaya botol air plastik tidak berhenti di situ.

Dalam sebuah penelitian terhadap 259 botol air plastik di State University of New York, Fredonia, AS, terungkap, 93 persen botol tersebut mengalami beberapa bentuk kontaminasi mikroplastik.

Selain itu, botol plastik sekali pakai sebagian besar terbuat dari polietilen tereftalat atau PET, yang aman digunakan.

Namun, botol tersebut tidak dapat digunakan kembali karena dapat melarutkan bahan kimia ke dalam air yang kita minum jika dipanaskan atau tergores.

Menurut Profesor Stephanie Liberatore dalam jurnal akademik The Science Teacher, botol atau wadah air tentu sering bersentuhan dengan mulut dan tangan.

Baca Juga: Diklaim Menyehatkan, Benarkah Jus Buah dalam Kemasan Tidak Lebih 'Jahat' dari Minuman Bersoda?

Inilah yang menyebabkannya menjadi penuh dengan kuman.

"Bagian terbuka dari botol air tergolong kecil, sehingga sulit dibersihkan."

"Kondisi ini dikombinasikan dengan lingkungannya yang lembap, dapat membuat botol air menjadi tempat berkembang biak bakteri,” tambahnya.

Agar kita bisa mencukupi cairan tubuh dengan cara yang aman, maka hindarilah penggunaan kembali botol air sekali pakai.

Sebagai gantinya, kita harus mendaur ulang setelah satu kali minum.

Baca Juga: Tak Ada Peringatan di Kemasan Maupun dari Ahli Kacamata, Mata Pria Ini Buta Setelah Mandi dengan Lensa Kontak

Kita juga bisa menggunakan botol plastik bebas BPA atau yang terbuat dari kaca dan stainless steel.

Langkah itu tidak hanya akan bermanfaat bagi kesehatan, tetapi kita juga dapat membantu lingkungan.(Ariska Puspita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulSetop Kebiasaan Isi Ulang Botol Plastik, karena Ada Risikonya...

Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram@pedulitubuhmu.

Artikel Terkait