Find Us On Social Media :

Hati-hati, Kebiasaan Masyarakat Indonesia yang Dianggap Membuat Lega dan Puas Setelah Melakukannya Ini Punya Konsekuensi Serius bagi Kesehatan

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 9 September 2019 | 09:30 WIB

Ilustrasi

Dua arteri utama di leher (arteri vertebralis) bergabung dan membentuk arteri basilar yang memasok darah ke bagian belakang otak.

Ketika kita menekuk atau memutar leher kita, arteri ini meregang dan menjadi rentan terhadap cedera.

Selain itu, kebiasaan meretakkan leher dapat melemahkan ligamen yang menyatukan sendi di antara tulang belakang.

Ini memungkinkan untuk pergerakan leher yang lebih luas sehingga meninggalkan arteri lebih rentan terhadap cedera.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Bertarung dengan Singa di Depan Rumahnya, Sang Ayah: Aku Terkejut Melihat Singa Mengunyah Kepalanya

Meski begitu, ini tidak berarti bahwa stroke adalah konsekuensi umum dari meretakkan leher.

Pasalnya para chiropractor sering meretakkan leher pasien mereka sebagai bagian dari perawatan pereda nyeri.