Jika kondisi ini berlarut, depresi ini akan naik satu tingkat ke kondisi yang lebih parah, postpartum depression, yaitu fase ketika proses melahirkan sudah lewat dari dua pekan, tapi gejala depresi dan mudah tersinggung semakin hebat.
Di fase ini, disarankan agar penderita menemui dokter spesialis kejiwaan agar tidak membahayakan ibu dan si jabang bayi.
Wibowo mengungkapkan, sindrom ini bisa dicegah sejak awal, khususnya di masa-masa awal diketahui kehamilan.
Ibu hamil harus paham betul tentang kehamilan dan memiliki seorang anak. Pemahaman ini, kata Wibowo, bisa diperoleh dari keluarga, bahan bacaan, atau dokter kandungan tempat si ibu berkonsultasi.
"Intinya, si ibu didukung lingkungannya harus siap lahir-batin saat melahirkan nanti," katanya.
Untuk kasus tertentu, Wibowo mengatakan sindrom ini muncul karena si ibu sebelumnya punya latar belakang kondisi kejiwaan yang labil, misalnya temperamental dan pernah mengalami gangguan jiwa. Ia memastikan faktor ekonomi bukan termasuk penyebab sindrom ini.
Perilaku suami yang sering meninggalkan istri di masa awal melahirkan atau kondisi suami yang belum mengerti bahwa ibu pascamelahirkan butuh istirahat, juga jadi penyebabnya.
"Hanya dukungan keluarga dan suami yang bisa membantu ibu mengatasi sindrom ini," tutup Wibowo. (Soesanti Harini)
Artikel ini telah tayang di gridhealth.id dengan judul Efek Baby Blues, Aminah Bacok Suami Karena Dipaksa Berhubungan Intim Usai Melahirkan, Ini Kondisi Pascamelahirkan yang Seharusnya Diketahui Suami
Baca Juga: Hamil Lagi Saat Sedang Hamil? Ketahui Apa Itu 'Superfetasi' yang Memungkinkan Punya Anak Kembar