Advertorial

Biaya Operasi Rp150 Juta Tak Ditanggung BPJS, Petani Korban Penganiayaan Terpaksa Pulang dalam Keadaan Kritis

Nieko Octavi Septiana
,
Mentari DP

Tim Redaksi

I Nyoman Sengod seorang petani korban penganiayaan terpaksa harus dibawa pulang dari rumah sakit karena tak punya biaya operasi.
I Nyoman Sengod seorang petani korban penganiayaan terpaksa harus dibawa pulang dari rumah sakit karena tak punya biaya operasi.

Intisari-Online.Com -INyoman Sengod (43) seorang petani korban penganiayaan terpaksa harus dibawa pulang dari rumah sakit karena tak punya biaya operasi.

Dilaporkan dalam Tribun-Bali.com, keputusan tersebut diambil oleh pihak keluarga I Nyoman Sengod.

Keputusan diambil oleh keluarga petani asal Karangasem, Bali, tersebut pada Selasa (16/7/2019).

Akhirnya I Nyomanyang tengah dirawat di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, dibawa pulang keluarga dengan keadaan tangan terinfus dan tubuh masih terkulai lemas.

Baca Juga: Miliki Jiwa Sadisme, Pecandu Porno Ini Bunuh Wanita dan Ukir Lambang Batman di Dada Korban

Tak punya biaya operasi Rp150 juta jadi alasan keluarga memaksa pulang INyoman Sengod.

INyoman Sengod adalah korban penganiayaan.

Kepala dan bagian tangah terluka bekas pukul gagang cangkul panjang 1.5 meter.

Selang infus terlihat dihidung. Saat ini kondisinya masih kritis.

Pasien asal Banjar Dinas Bau Kawan, Nawakerti, Kecamatan Abang sempat dirawat di RS Sanglah sebelum dipulang paksa keluarga pasien lantaran tidak memiliki biaya untuk operasi.

Baca Juga: Cuitan BPJS Kesehatan Diserang Netizen Lantaran Berikan Jawaban Tak Masuk Akal, Ini Tanggapan Humas BPJS Kesehatan

Pasien dibawa pulang paksa keluarga, Selasa (16/7/2019) dini hari.

Biaya operasinya mencapai Rp150 juta.

Menurut keluarga pasien yang mendampingi, Nyoman Karta menjelaskan, setelah dianiaya,I Nyoman Sengoddibawa ke RSUD Karangasem dan dirujuk ke RS Sanglah.

Lalu pasien dibawa pulang paksa keluarga lantaran tidak memiliki uang. BPJS tak menanggung pasien akibat penganiayaan keras.

"Dari keluarga yang minta pulang. Pasien dibawa ke rumah."

"Tadi pagi ada seseorang yang mau membantu biaya pengobatan dan mengambil pasien di rumahnya untuk dibawa ke RSUD Karangasem."

"Semoga dapat pengobatan, sehingga sembuh," harapnya.

"Harapannya saya untuk yang mendengar dan mengetahui mohon bantuan untuk biaya pengobatan pasien."

"Sehingga pasien sembuh seperti dulu," harap Karta.

Baca Juga: Ini 2 Penyakit yang Paling Sering Diderita Masyarakat dan Menghabiskan Anggaran BPJS

Saat ini, pasien sudah dapat perawatan dari RSUD Karangasem.

Keluarga pasien masih menunggu waktu kapan INyoman Sengod bisa dioperasi.

Diberitakan sebelumnya, I Nyoman Sengod dianiaya keluarganya I Wayan Giri (47).

Kejadiannya dipinggir jalan, tepatnya di Banjar Bau Kawan, Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Sabtu (13/7) sore hari.

I Nyoman Sengod dianiaya dengan gagang cangkul yang diambil dari rumahnya I Wayan Giri.

Kapolsek Abang, AKP Nyoman Wiranata mengungkapkn, diduga dendam lama korban menantang tersangka berkelahi.

Saat itu, tersangka dan korban dalam kondisi mabuk seusai menghadiri upacara perkawinan rekannya di Banjar Bau Kawan, Nawakerti.

Tersangka memukul berkali kali.(Saiful Rohim)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judulBiaya Operasi Rp 150 Juta, Petani Karangasem Ini Dipaksa Pulang Keluarga dalam Keadaan Kritis

Baca Juga: Mengenal 2 Obat Kanker yang Rencananya Akan Dihapus dari Layanan BPJS Kesehatan

Artikel Terkait