Advertorial
Intisari-Online.com - Meskipun sulit dipercaya, seorang wanita nyatanya bisa hamil lagi saat sedang hamil.
Kedengarannya seperti fenomena supernatural dari film fiksi ilmiah, tetapi itu memang dapat terjadi.
Kondisi langka ini disebut "superfetasi", yang menyiratkan konsepsi janin kedua saat sedang hamil dengan janin lain.
Akibatnya, seorang ibu yang bahagia mendapat 2 anak kembar dengan usia kehamilan yang berbeda dan kadang-kadang bahkan 2 tanggal kelahiran yang berbeda.
Baca Juga: Kejadian Unik di Hari Pertama Sekolah, 'Emak-emak' Rebutan Bangku hingga Terjungkal Masuk Got
Superfetasi tidak sama dengan superfekundasi.
Superfekundasi menyiratkan pembuahan 2 telur yang dilepaskan selama satu periode menstruasi dari intercourses terpisah.
Dalam hal ini, seorang wanita pada akhirnya akan memiliki bivitelline atau kembar bicyclic.
Dalam kasus superfetasi, seorang wanita hamil selama periode menstruasi yang berbeda dan terpisah dari usia kehamilan, si kembar akan memiliki bobot, ketinggian, dan bahkan golongan darah yang berbeda.
Baca Juga: Pecahkan Rekor! Piton Seberat 272 kg Dapat Hidup hingga 70 Tahun Lagi
Biasanya, ketika seorang wanita hamil, indung telurnya berhenti mengeluarkan telur ke rahim karena hormon mengirim sinyal ke tubuh untuk "bersiap-siap" menumbuhkan bayi.
Namun, ketika terjadi superfetasi, ovarium menghasilkan dan melepaskan telur lain, yang mungkin juga dibuahi.
Seorang wanita Australia bernama Kate Hill tercatat mengalami kasus ini.
Kate diketahui hamil dua kali dalam 10 hari dan melahirkan 2 bayi perempuan kembar dengan perbedaan waktu 10 hari antara konsepsi mereka.
Meskipun mereka dilahirkan pada hari yang sama, berat dan golongan darah keduanya juga berbeda.
Meskipun mereka dilahirkan pada hari yang sama, berat dan golongan darah mereka berbeda.
Tak hanya pada manusia, superfetasi dapat terjadi pada hewan juga.
Tikus, kanguru, kelinci, kucing, dan domba semuanya diketahui juga mengalami superfetasi.
Baca Juga: Haus Darah Satu Tetes Setiap Hari, Bagaimana Asal-usul Makhluk Mistis Jenglot?
Adalah Aristoteles yang pertama kali mencatat fenomena ini pada kelinci.
Dia mengamati bahwa seekor kelinci melahirkan bayi-bayinya dalam ukuran yang berbeda-beda dengan yang muda lebih kecil.
Ini adalah hasil dari superfetasi, di mana keturunan yang lebih muda lebih kecil karena terjadinya kehamilan kedua.
Pernahkah Anda mendengar tentang fenomena ini sebelumnya?
Baca Juga: 5 Khasiat Bawang Merah, dari Atur Gula Darah Hingga Kesehatan Jantung