Advertorial

Seorang Ibu Lumpuh Total Setelah Melahirkan Anak ke-7: Berapa Kali Wanita Boleh Hamil dan Melahirkan?

Mentari DP

Editor

Wanita berusia 42 tahun bernama Norazlina Hasan mengalami kelumpuhan setelah melahirkan anak ke tujuhnya empat bulan lalu.
Wanita berusia 42 tahun bernama Norazlina Hasan mengalami kelumpuhan setelah melahirkan anak ke tujuhnya empat bulan lalu.

Intisari-Online.com – Melahirkan merupakan proses yang tidak akan pernah dilupakan oleh seorang wanita.

Sebab, mereka mengatakan bahwa mereka telah menjadi wanita sesungguhnya ketika berhasil mengalaminya.

Hanya saja, melahirkan punya risiko sendiri bagi seorang wanita. Sebab wanita harus berjuang antara hidup dan mati agar mereka bisa membawa anak mereka melihat dunia.

Contohnya adalah kisah di bawah ini.

Baca Juga: Muhammad Idris, Anak Petani yang Jadi Lulusan Terbaik Akpol 2019, Dilantik Langsung Presiden Jokowi

Dilansir dari grid.id pada Rabu (17/7/2019), ada seorang wanita berusia 42 tahun bernama Norazlina Hasan.

Diketahui, Norazlina Hasan mengalami kelumpuhan setelahmelahirkan anak perempuannya empat bulan lalu.

Kelumpuhan itu terjadi akibat mengalami komplikasi saat prosespersalinan.

Menurut informasi, Nor Amalia Eliya Ibrahim, nama bayi perempuan yang dilahirkan oleh Norazlina Hasan merupakan anak ketujuhnya.

Artinya dia sudah mengalami tujuh kali proses melahirkan.

Karenanya, Norazlina Hasan hanya bisa terbaring di atas ranjang sambil memberi ASI kepada anak bungsunya.

Terkadang, dia pun menangis karena merasa sulit untuk memberi ASI kepada si bayi.

Walau begitu, di luar kondisi kelumpuhan si ibu, dokter mengatakan baik Norazlina Hasan dan bayinya sama-sama sehat.

Sebenarnya, berapa kali wanita boleh melahirkan? Adakah batasannya?

Dikutip dari artikelkompas.compada tahun 2012, wanita hanya bisa hamil dalam jumlah terbatas.

Hal ini karena pada dasarnya, proses kehamilan hanya bisa terjadi jika ada pembuahan dan pembuahan tersebut memerlukan sel telur dan sperma.

Baca Juga: BMKG: Gempa di Bali Diakibatkan oleh Aktivitas Lempeng Indo-Australia, Apa Itu?

Diketahui, sel telur ini biasanya akan luruh saat menstruasi yang mulaidi masa pubertas (biasanya mulai usia 12 tahun ke atas) dan hal ini akan berlangsung hingga seluruh sel telur habis (masuk pada masa menopause).

Karenanya, berapa kali hamil dan melahirkan akan ditentukan oleh masih ada tidaknya sel telur dari rahim wanita.

Dasarnya, wanita bisa hamil, lalu melahirkan sebanyak mungkin. Selama masih ada sel telur, dan disertai dengan kondisi kesehatan yang memadai.

Masalahnya kondisi setiap wanita berbeda-beda. Sebab, ada risiko yang didapat wanita jika ia hamil dan melahirkan berkali-kali.

Risiko ini tidak hanya untuk sang wanita, melainkan juga si bayi.

Berikut ini 3 risiko kesehatan yang bisa didapat jika hamil dan melahirkan anak yang banyak.

1. Preeklampsia

Preeklampsia terjadi jika aliran darah melalui plasenta terganggu, sehingga bayi bisa kekurangan oksigen dan nutrisi.

Efeknya bisamenghambat pertumbuhan janin secara normal dan bisa mengancam kelangsungan hidup janin sendiri.

Salah satu faktor risikonya adalah kehamilan dan kelahiran yang jaraknya kurang dari 2 tahun.

2. Prolaps uteri

Prolaps uteri atau yang biasa disebut ‘turun peranakan’, adalah sebuah kondisi turunnya rahim ke liang vagina.

Biasanya ada tingkatannya, darigrade1 sampai dengan 4. Kalau sudahgrade4 maka uterus (rahim) sudah keluar dari liang vagina.

Faktor risikonya adalah karena banyaknya anak, jenis persalinan, besarnya bobot bayi yang dilahirkan dan kelainan kolagen.

Baca Juga: Dari 560 Anggota, Hanya 85 Hadir dan 220 Izin di Rapat Paripurna DPR Hari Ini: Mengintip Gaji dan Fasilitas Anggota DPR, Dapat Uang Pensiun Seumur Hidup Juga!

3. Plasenta pravia

Plasenta previaadalah kondisi ketika sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim.

Plasenta atau ari-ari akan terbentuk dan menempel pada dinding rahim saat seorang wanita hamil.

Faktor ini terjadi ketika Anda hamil dan melahirkan berkali-kali.

Semakin banyak Anda hamil dan melahirkan, semakin sulit pula proses kehamilan menemukan tempat untuk pembuahan.

Sulit membesarkan anak dalam jumlah banyak

Dulu ada pepatah yang mengatakan ‘banyak anak, banyak rezeki’. Ada yang percaya dan ada juga yang tidak.

Namun mari kita realistis, hamil, melahirkan, dan membesarkan anak sekian banyak pada zaman sekarang, butuh dana serta tanggung jawab yang besar.

Sebab, orangtua wajib menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Dari gizi hingga pendidikan.

Terakhir, jika sebuah keluarga mempunyai jumlah anak yang banyak, maka mereka juga butuh pembagian waktu, perhatian, serta biaya yang harus dipersiapkan secara matang.

Baca Juga: Kasus Pemuda yang Alami Gangguan Jiwa Hingga Jarinya Terus Bergerak Layaknya Bermain Ponsel: Awas, Kecanduan Ponsel Bahayakan Hidup Kita!

Artikel Terkait