Penulis
Intisari-Online.com - Viktor Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Chris John akan bertarung di atas ring, pada Minggu (7/7/2019).
Kepastian Chris John untuk menghadapi Gubernur Viktor Laiskodat itu, diungkapkan sendiri oleh Chris John saat bertandang ke Redaksi POS-KUPANG.COM, Kamis (4/7/2019).
Keduanya diketahui akan bertanding dalam pertandingan bertajuk The Border Battle 2019.
"Apakah ada pertandingan eksibishi," tanya Wapemred Pos Kupang, Hasyim Ashari.
"Ada. Saya akan menghadapi Pak Gubernur Viktor Laiskodat," kata Chris John tersenyum.
Ia mengatakan, Gubernur Viktor Laiskodat sangat antusias saat diajak untuk naik ring tinju.
"Mungkin karena basicnya beliau suka bertinju ya, jadi beliau mau," ujarnya.
Saat ditanya apakah akan memukul KO Gubernur Viktor Laiskodat, mantan petinju berjuluk The Dragon ini, hanya tertawa lebar.
"Kalau perlu saya yang dipukul KO. Hahahaa," ucapnya terbahak.
Chris John mengaku amat senang dengan dukungan Pemprov NTT, dalam hal ini Gubernur Viktor Laiskodat terhadap event yang ia prakarsai.
Ia berharap, dukungan ini bisa berlangsung terus menerus mengingat potensi petinju NTT yang luar biasa.
"Banyak petinju-petinju NTT yang potensial. Bahkan bisa jadi juara dunia. Hanya memang, butuh perhatian semua pihak. Tidak saja pembinaan, namun juga soal kompetisi," imbuh Chris John.
Ihwal laga antara Chris John vs Viktor Laiskodat juga diunggah di akun instagram @chrisjohnindonesia.
"Persiapan fight...," tuilis @chrisjohnindonesia untuk sebuah poster pertandingan Chris John vs Viktor Laiskodat.
Gubernur Viktor Laiskodat memang harus waspada.
Sebab, Chris John bukan petinju sembarangan.
Yuks simak sepakterjangnya!
Meraih gelar juara kelas bulu WBA, kesempatan emas bagi Chris John dan bangsa Indonesia tiba saat dirinya berkesempatan menantang Oscar Leon dari Kolombia pada 26 September 2003 di Bali.
Chris John menang angka tipis (split decision) dalam pertandingan 12 ronde tersebut, dan dinyatakan berhak menyandang gelar juara dunia WBA sementara (interim title).
Tak lama, WBA "menghibahkan" gelar juara definitif (bukan lagi gelar interim) kepada Chris John, saat sang juara bertahan Derrick Gainer dari Amerika Serikat kalah angka dari Juan Manuel Marquez (Meksiko, juara IBF).
Saat itu, sesuai peraturan badan tinju WBA, Marquez dinyatakan sebagai juara super (super champion) WBA karena berhasil menyatukan dua gelar WBA dan IBF, dan Chris John sebagai juara reguler.
Baca Juga: Simpan Segudang Kebaikan, Ini 7 Khasiat Labu Siam Bagi Kesehatan, Yuk Konsumsi!
Menang melawan Osamu Sato di Tokyo, Jepang
Meskipun demikian, gelar WBA definitif tersebut hanya dipandang sebelah mata oleh pers Indonesia, dan Chris John dianggap sebagai juara di atas kertas belaka.
Namun semua pandangan miring itu terhapus saat dengan perkasa Chris John mengalahkan lawannya Osamu Sato (Jepang) di Ariake Colliseum, Tokyo, Jepang, pada 4 Juni 2004.
Chris John menang angka mutlak atas lawannya yang didukung oleh suporter tuan rumah.
Dengan kemenangan itu, selain mendapat pengakuan di Indonesia, Chris John juga menjadi sangat populer di Jepang.
Saat turun dari tangga pesawat, seluruh pilot dan awak pesawat Garuda Indonesia memberi hormat ala militer kepada Chris John dan tim.
Seri melawan Jose Cheo Rojas yang pertama
Pada 3 Desember 2004, Chris John berhasil mempertahankan gelar melawan petinju kidal Jose Cheo Rojas (Venezuela) di Tenggarong, Kutai Kartanegara melalui pertarungan berdarah akibat benturan kepala pada ronde 4.
Pertarungan itu dihentikan oleh wasit dan dinyatakan hasilnya seri atau technical draw dan Chris John tetap juara.
Baca Juga: Berpakaian Terlalu Seksi Wanita Ini Diusir dari Pesawat Karena Dianggap 'Mengacaukan' Penerbangan
"Peraturan dari WBA sebelum menyelesaikan empat ronde terjadi accident benturan kepala. Dengan demikian, pertandingan ini dinyatakan dengan technical draw dan Chris John tetap juara".
Sayang, setelah pertandingan ini, Chris John terpaksa harus memutuskan kontrak dengan pelatih Sutan Rambing karena ketidaksepakatan masalah pembagian hasil pertandingan.
Selanjutnya, Chris John dilatih oleh Craig Christian dari Harry's Gym, Perth Australia.
Berbulan-bulan pertikaian Chris John dan Sutan Rambing terus berlanjut dan semakin memanas serta sempat berlanjut ke meja hijau, tetapi akhirnya masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Menang melawan Derrick Gainer
Chris John vs. Derrick Gainer, langkah penting Chris John ke pentas duniaPada tanggal 22 April 2005, Chris John wajib meladeni sang mantan jawara kelas bulu WBA, Derrick Gainer dari Amerika Serikat, yang sangat berambisi merampas kembali gelarnya yang hilang, setelah pada tahun 2003 yang lalu, Gainer dikalahkan oleh Juan Manuel Marquez Mendez.
Di tengah pesimisme publik tinju di tanah air karena ini adalah debut Chris John setelah ditangani Craig Christian, pelatih baru asal Australia, setelah konfilk antara dirinya dengan pelatih lamanya, Sutan Rambing.
Chris John mampu tampil luar biasa, dan berhasil mempecundangi sang mantan juara tersebut lewat kemenangan angka mutlak 12 ronde.
Walaupun Chris John sempat terjatuh (knockdown) di ronde 1 akibat pukulan uppercut jarak dekat Gainer yang cepat, tetapi Chris John bisa membuat sempoyongan Gainer di ronde kedua dan keempat.
Gainer menyatakan bahwa ini hasil yang wajar karena Chris John layak menang, sedangkan pelatih kubu Gainer berkata bahwa Chris John (yang ketika itu masih muda), "Bertinju seperti mesin,".
Yang mengejutkan dari pertandingan ini adalah pada laga inilah Chris John pertama kalinya mengubah gaya bertinjunya yang pada awal kariernya seorang counter boxer, gaya bertarung Chris John oleh Craig Christian pelatih barunya mulai diubah menjadi explosive fighter, kendati kekuatan pukulannya bukan yang terkuat di kelas bulu.
Menang melawan Tommy Browne di Australia
7 Agustus 2005, Chris John menang TKO ronde 10 melawan Tommy Browne di Penrith, Australia.
Wasit yang memimpin pertandingan tersebut menyarankan kubu Browne agar menyerah, karena melihat pertandingan sudah tidak seimbang.
Kubu Browne menerima saran wasit itu, dan Chris John dinyatakan menang TKO ronde 10.
Wasit level dunia Stanley Christodoulou yang memimpin laga ini menasehati kubu Chris John bahwa Juan Manuel Marquez tidak lebih hebat dari Chris John (apabila Chris John bermain seperti saat menghadapi Tommy Browne ini).
Baca Juga: Berhasil Turunkan Berat Badan dari 340 Kg Jadi 70 Kg, Ibu Lima Anak Ini Dapat Kembali Beraktivitas
Menang melawan Juan Manuel Marquez Mendez
Juan Manuel Marquez, lawan terberat Chris John.
Setelah kemenangan mudah di Australia, kali ini Chris John harus bertanding melawan mantan raja kelas bulu WBA dan IBF yang sangat ditakuti karena ketajaman pukulannya, yakni Juan Manuel Marquez dari Meksiko.
Walau berstatus mantan juara, tetapi Marquez masih dinyatakan sebagai petinju kelas bulu terkuat saat itu.
Lewat negosiasi yang alot, akhirnya Marquez yang merupakan salah satu petinju terbaik Meksiko (dan dunia) saat itu, bersedia meladeni Chris John di Indonesia.
Promotor Muhammad Arsyad memboyong hak pertandingan Chris John vs JM Marquez ke Tenggarong, Kalimantan Timur.
Dalam pertandingan yang sangat menarik dan penuh dengan adu teknik dan skill tingkat tinggi, Chris John akhirnya mampu menundukkan petinju dari Meksiko yang dikenal dengan pukulan kerasnya tersebut dengan kemenangan angka mutlak.
Baca Juga: Siapa Sangka 200 Juta Tahun Lalu, Buaya Ternyata Hewan Vegetarian, Ini Buktinya!
Pukulan satu dua Chris John berhasil mendarat lebih cepat dari sergapan buas Marquez.
Menjelang pertandingan melawan Marquez ini, Chris John memproklamirkan julukan barunya sebagai "The Dragon" alias "Sang Naga" menggantikan julukan lamanya "The Indonesian Thin Man", karena sebagai pemuda keturunan Tionghoa, Chris John mempercayai bahwa binatang naga selalu membawa keberuntungan dalam hidup.
Kemenangan atas Marquez dinilai sebagai kemenangan terbesar Sang Naga.
Tidak hanya karena kekuatan pukulan Marquez yang sangat terkenal, tetapi juga prestasi Marquez yang saat itu disebut-sebut sebagai petinju #1 di kelas bulu.
Malahan, kendati telah kalah dari Chris John, Marquez naik kelas dan menjadi juara di kelas ringan yunior.
Menang melawan Renan Acosta
Pada 9 September 2006, Chris John berhadapan dengan lawan yang relatif ringan, Renan Acosta dari Panama, di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta.
Baca Juga: Pelihara Singa di Rumah, Biaya untuk Beri Makan Selama 1 Bulan Saja Besarnya 15 Kali UMR Jakarta
Chris John memenangi hampir di semua ronde, tetapi dia gagal memukul KO lawannya tersebut, sehingga dia dinyatakan menang angka mutlak dengan penilaian hakim hampir seluruh ronde dimenangi oleh Chris John.
Menang melawan Jose Cheo Rojas yang kedua
Pada tanggal 3 Maret 2007 Sang Naga berhasil menuntaskan rasa penasarannya atas satu-satunya lawan yang berhasil menahan seri, yakni Jose Cheo Rojas.
Dalam suatu pertandingan yang berlangsung sangat tegang dan heroik, Chris John berhasil menang angka mutlak atas Rojas di Istora Senayan, Jakarta.
Sempat terjadi kekisruhan mengenai keterlambatan pembayaran honor dari promotor, tetapi semua masalah akhirnya bisa diselesaikan dengan baik.
Pertandingan ini mengundang perhatian banyak sponsor, yaitu Surya Pro Mild, Kuku Bima Ener-G, serta pasta gigi Formula Aksi Proteksi.
Pertandingan ini dimirip-miripkan dengan Iklan Formula Aksi Proteksi versi Pertandingan Tinju Formo vs Pasto yang pernah mengudara pada bulan Juli 2006-Januari 2007.
Kesuksesan iklan tinju ini lalu dimanfaatkan untuk pertandingan balas dendam antara Chris John dengan Jose Rojas.
Baca Juga: Warisi Darah Soekarno, Inilah Frederik Kiran yang Berparas Bule dan Mulai Beranjak Remaja
Sampai akhirnya, promotor pertandingan itu, Albert Reinhard Papilaya, malah membuat pertandingan ini dengan memirip-miripkan dengan iklan Formula Aksi Proteksi.
Chris John dapat memukul jatuh Jose Cheo Rojas pada ronde kedua dan ronde keempat, berbagai percobaan untuk dapat menjatuhkan Jose Cheo Rojas sampai ronde ke dua belas selalu gagal.
Namun, Chris John akhirnya bisa memenangkan semua ronde.
Ketiga hakim sepakat memberikan nilai kepada Chris John lebih tinggi dengan selisih 10 poin dengan Jose Cheo Rojas.
Setelah kemenangan melawan Jose Cheo Rojas ini, pada hari Ahad, 4 Maret 2007, Chris John diarak ke seluruh Indonesia.
Reward yang diterima sungguh luar biasa. Sambutan masyarakat juga luar biasa meriah.
Inilah yang disebut "balasan setimpal" bagi pendukung kemajuan tinju di Indonesia.
Menang melawan Zaiki Takemoto di Kobe, Jepang
Pada tanggal 19 Agustus 2007, hak siar pertandingan Chris John pindah tayang dari TVRI ke SCTV.
Chris John kembali mempertahankan gelarnya. Bertanding di Kobe Fashion Mart, Pulau Rokko, Kobe, Jepang Chris John tidak menemukan kesulitan berarti untuk mengalahkan penantangnya, Zaiki Takemoto dengan TKO di ronde kesepuluh, setelah sebelumnya Takemoto terkena knockdown dua kali, pada ronde 6 dan 8.
Kubu Takemoto yang sudah berhitung bahwa Takemoto tidak akan mampu mengalahkan Chris John, akhirnya memutuskan Takemoto menyerah pada saat jeda istirahat menjelang ronde 10 dimulai.
Zaiki Takemoto adalah penantang peringkat 8 kelas bulu WBA, yang merupakan petinju keturunan Korea kelahiran Kobe. Tak kurang 300 pendukung dari Indonesia yang terdiri dari para pelajar dan karyawan di Jepang, termasuk Menpora Adhyaksa Dault hadir di arena pertandingan untuk memberikan dukungan moral kepada Chris John.
Sukses mempertahankan gelar untuk kedelapan kalinya dan kali ini di luar negeri, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengundang Chris John ke Istana Negara bersama empat pemain bulu tangkis yang memenangi kejuaraan dunia di Malaysia pada waktu yang hampir bersamaan.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Yudhoyono memberikan hormat ala militer kepada Chris John sebagai apresiasi pribadi yang tinggi atas keberhasilannya mempertahankan gelar. Presiden juga menyampaikan rasa bangga atas prestasi Chris John.
Menang melawan Roinet Caballero di Jakarta, Indonesia
26 Januari 2008: Pertandingan wajib melawan peringkat 1 Roinet Caballero dari Panama.
Pertandingan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia.
Pertandingan dipromotori oleh Zaenal Thayeb bekerjasama dengan tim manajemen Chris John, dan disiarkan langsung oleh RCTI yang direlay langsung oleh TV4 Panama.
Pertandingan dimenangkan oleh Chris John dengan TKO di ronde ketujuh.
Dengan kemenangan ini, Chris John sudah mempertahankan gelar sebanyak 9 kali, dan 4 di antaranya adalah pertarungan wajib.
Menang melawan Hiroyuki Enoki
Setelah beberapa kali batal mempertahankan gelar melawan Jackson Asiku dari Uganda di Australia dan Indonesia serta Michael Lozada di Meksiko, Chris John akhirnya bertanding mempertahankan gelar kesepuluh kalinya di Tokyo, Jepang, melawan petinju kelahiran Akita, Jepang Utara, Hiroyuki Enoki, 24 Oktober 2008.
Baca Juga: Musuh Bebuyutan, Israel Pernah Gulung Sarang SAM Suriah dan Hancurkan 19 Baterai SAM dalam 2 Jam
Chris John untuk ke-10 kalinya berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu versi WBA.
Melawan Hiroyuki Enoki di Korakuen Hall, Tokyo, Jepang, Jumat (24/10), petinju kebanggaan Indonesia itu menang angka setelah melewati pertarungan berdarah sepanjang 12 ronde.
Chris John tampil dengan berani, meladeni pertarungan jarak rapat dan saling bertukar pukulan.
Akibat pertandingan ini, Chris John menderita luka di bawah mata kiri dan atas mata kanan, sehingga harus menjalani operasi kecil di RS MMC, Jakarta, dan mendapatkan sekitar 70 jahitan.
Enoki sendiri mengalami pembengkakan mata kiri sejak ronde 4, dan praktis mata kirinya tertutup oleh bengkak tersebut.
Menurut Chris John, Enoki adalah petinju Jepang yang paling kuat dia pernah hadapi, dan dapat disetarakan dengan Juan Manuel Marquez, lawan terberat yang pernah dihadapi Chris John sebelumnya.
Baca Juga: Saling Todong Pistol, Pengawal PM Israel Jebolan Mossad Pernah Hadapi Paspampres Era Soeharto
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Chris John Siap Terima Tantangan Gubernur NTT di Ring Tinju, Gubernur Viktor Lasikodat Siap Tanding