Advertorial

Genggam Tangan Ibunya, Bayi 'Tanpa Harapan' Ini Seolah Ingin Buktikan Dia Mampu Bertahan, Ini Hal Ajaib yang Terjadi Kemudian

Ade S

Editor

Seorang bayi yang sudah divonis akan berumur pendek oleh tim dokter justru mengalami keajaiban yang sungguh tak terduga.
Seorang bayi yang sudah divonis akan berumur pendek oleh tim dokter justru mengalami keajaiban yang sungguh tak terduga.

Intisari-Online.com -Cerita tentang keajaiban yang muncul 'melawan' vonis dari dokter memang selalu menarik disimak.

Seperti kisah seorang bayi yang sudah divonis akan berumur pendek oleh tim dokter berikut ini.

Kisah keajaiban yang dialami dirinya, juga ibunya, benar-benar membuat kita perlu berpikir ulang untuk menerima begitu saja vonis dari dokter.

Berikut ini kisahnya.

Baca Juga: ‘Orang Tidak Percaya Anak Saya Kembar Karena Warna Kulit Mereka Berbeda’

Kisah ini bermula saatseorang ibu melahirkan anak pertamannya yang ternyata kembar.

Dia diberitahu bahwa hanya ada sedikit harapan untuk anak perempuan tersebut ketika dia melahirkan empat bulan lebih awal.

Dia melahirkan anak pertamannya, Amy pada usia 26 minggu.

Amy rupannya selamat dan Katie lahir 87 hari kemudian, ini merupakan jeda terpanjang yang pernah tercatat antara kelahiran alami si kembar.

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Hamil Bayi Kembar: Ini 7 Solusi Untuk Mengasuh Anak Kembar

Maria (38), mengatakan, "Mereka berdua berjuang sangat keras untuk hidup dan berada di sini hari ini, mereka benar-benar keajaiban kecil kami."

"Dokter mengatakan kepada saya bahwa hanya ada sedikit harapan untuk bertahan hidup."

"Saya terisak-isak dan kaget tapi saya menolak untuk menyerah, saya selalu berdoa dan meminta keajaiban."

Maria, dari Glenmore, Co Kilkenny, mengalami persalinan dua hari untuk melahirkan Amy.

Dalam kejadian yang sangat langka, kontraksinya berhenti.

Maria mengatakan: "Dokter tertegun, mereka belum pernah melihat yang seperti ini."

Maria harus menunggu empat hari untuk menemui Amy dalam perawatan intensif.

Dia berkata, "Saya ingat ketika melihat Amy di inkubator dan dia adalah bayi terkecil yang pernah saya lihat, sungguh menyakitkan melihat dia sangat sakit."

Baca Juga: Bunuh Bayi Kembarnya, Wanita Ini Malah Tak Mendapat Hukuman dari Pengadilan, Ternyata Ini Alasannya

Maria menghabiskan setiap hari mengunjungi Amy, menempatkan air suci dari Lourdes ke inkubatornya.

Setelah lima minggu, dia bisa memeluknya untuk pertama kalinya.

Dia berkata, "Dia masih sangat kecil sehingga saya hampir tidak bisa merasakan berbaring di dada saya."

"Detak jantungnya stabil saat aku memeluknya."

"Saya sangat emosional sehingga saya tidak bisa berbicara, hanya mencium kepalanya dan memeluknya."

"Lalu Katie menendang, seolah-olah dia tahu, untuk kedua kalinya aku memeluk Amy, dia berbalik dan menundukkan kepala ke arah kakaknya di rahim."

Katie boleh dibawa pulang pada umur lima hari dan Amy bergabung dengannya tujuh minggu kemudian.

Katie didiagnosis menderita autisme, namun akan segera sembuh setelah perawatan.

Baca Juga: Anda Punya Tahi Lalat Kembar yang Simetris? Ketahuilah Faktor Penyebabnya Berikut

Adapun saat hari ulang tahun, setiap tahun ada dua perayaan.

Maria mengatakan: "Mereka memiliki hari ulang tahun mereka sendiri, pada bulan Juni dan satu di bulan Agustus, dengan kue dan semua hiasannya."

Dan pada hari pertama mereka di sekolah, dia menambahkan: "Luar biasa, seperti saat-saat paling gelap kami mengkhawatirkan yang terburuk. Bagi kami untuk berada di sini sebagai sebuah keluarga, saya tahu saya adalah ibu paling beruntung di dunia ini."

Tapi apa yang dipikirkan gadis-gadis itu tentang sekolah?

Amy berkata, "Kami sangat menyukainya. Kelas favorit saya adalah bahasa Inggris dan Katie menyukai matematika."

(Adrie P. Saputra)

Artikel ini sudah tayang di Grid.Id dengan judul "Divonis Mati oleh Dokter, Bayi Prematur Ini Memegang Jari Ibunya, Ini yang Terjadi Setelahnya!".

Baca Juga: Kisah Bayi Kembar Tujuh Pertama di Dunia, Dulu Dikira Tak Bisa Selamat, Sekarang Begini Kondisi Mereka

Artikel Terkait