Advertorial

Kantongi Medali Emas dan Perak, Si Kembar Keponakan Mendikbud Gagal Masuk SMA Negeri Karena Zonasi

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade S

Tim Redaksi

Zonasi dinilai tidak adil karena bisa membuat anak kalah dengan yang nilainya lebih rendah untuk masuk ke suatu sekolah hanya karena rumahnya lebih jauh.
Zonasi dinilai tidak adil karena bisa membuat anak kalah dengan yang nilainya lebih rendah untuk masuk ke suatu sekolah hanya karena rumahnya lebih jauh.

Intisari-Online.com -Penerapan sistem zonasi PPDB menuai kritikan dari para orangtua.

Sistem ini dinilai tidak adil karena bisa membuat anak kalah dengan yang nilainya lebih rendah untuk masuk ke suatu sekolah hanya karena rumahnya lebih jauh.

'Ketidakadilan' itu jugalah yang dirasa oleh dua keponakan kembar Mendikbud ini.

Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika, gagal masuk di SMA Negeri di Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Juga: 30 Karyawan PT KAI Terpaksa akan Bercerai Setelah Perusahaan Keluarkan Kebijakan yang Dianggap Kontroversial Ini

Keduanya adalah saudara kembar yang masih keluarga dekat Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi.

Seperti dikutip Surya.co.id dari artikel di Kompas.com (Group Surya) yang berjudul "Akibat Sistem Zonasi, Keponakan Kembar Mendikbud Tak Lolos Masuk SMA Negeri" Kedua putri kembar tersebut adalah putri dari adik Mendikbud, Anwar Hudijono.

"Betul kedua anak saya tidak masuk. Bagaimana lagi, ini konsekuensi sistem zonasi, padahal keduanya itu keponakan kesayangan kakak saya," kata Anwar dihubungi melalui telepon, Jumat (21/6/2019) siang.

Kedua putrinya kalah bertarung dalam kuota sistem zonasi wilayah maupun kuota prestasi non akademik.

Baca Juga: Masih Ingat Remaja yang Nikahi Nenek 71 Tahun? Ini Kabar Terbaru Mereka, Langgeng dan Sang Suami Jadi Buruh Serabutan Demi Beli Beras

Di jalur nonakademik salah satu putrinya berbekal medali emas kejurnas pencak silat, dan medali perak lomba film indie.

"Jarak sekolah SMA negeri 1 Sidoarjo terdekat dari rumah saya 2,5 kilometer.

Sementara sekolah negeri pilihan kedua yakni SMA Negeri 2 Sidoarjo, 2,6 kilometer," jelasnya.

Dia mengaku pasrah meski kedua putrinya tidak masuk sekolah SMA negeri, meskipun kedua putrinya adalah keponakan Mendikbud.

Baca Juga: Alami Nifas Selama 3 Bulan Setelah Operasi Caesar, Ternyata Ada Benda Asing Membusuk di Perutnya

"Saya pasrah saja, tapi yang pasti sistem ini sangat bagus diterapkan untuk mengurangi kesenjangan layanan pendidikan," jelasnya.

Pendaftaran PPDB SMA Jatim 2019 untuk jalur zonasi/reguler dibuka mulai 17 Juni 2019 sampai 20 Juni 2019.

Penutupan pendaftaran dilakukan pada 21 Juni pukul 00.00.

Di Surabaya, penarapan PPDB sistem zonasi diwarnai aksi protes wali murid yang putra putrinya tidak masuk.

Baca Juga: Kisah Eva Yanthi Arnaz, Mantan Artis Film Panas Tahun 70-an yang Kini Jualan Lontong Sayur untuk Menyambung Hidup

Mereka bahkan sempat menggelar aksi protes di gedung negara Grahadi

Pada hari kedua pendaftaran, sistem sempat ditutup sementara atas permintaan wali murid yang protes.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dua Keponakan Kesayangan Mendikbud Jadi Korban PPDB Sistem Zonasi, Keduanya Gagal Masuk SMA Negeri

Artikel Terkait