Find Us On Social Media :

Berhenti Konsumsi Karbohidrat Ternyata Ada Efek Sampingnya pada Tubuh Loh!

By Katharina Tatik, Kamis, 11 April 2019 | 08:30 WIB

Karbohidrat

Intisari-Online.com – Banyak orang kini mulai menghindari konsumsi karbohidrat karena dianggap sebagai ‘biang keladi’ kegemukan.

Beberapa orang lalu bahkan sudah meninggalkan karbohidrat dan menggantinya dengan asupan protein yang tinggi.

Jika Anda memiliki target untuk menurunkan berat badan, Anda mungkin akan melihat hasilnya setelah memangkas asupan karbohidrat.

Baca Juga : Siapa Bilang Makan Karbohidrat di Malam Hari Bikin Gemuk?

Terutama lemak pada bagian perut. Namun, sama seperti diet ekstrim, pola makan rendah karbohidrat membawa sejumlah efek samping.

Ahli gizi teregistrasi dari Wellness Institute, Kristin Kirkpatrick menjelaskan efek samping yang dimaksud.

Sakit kepala

Baca Juga : Benarkah Perut Bisa Rata Hanya dengan Kurangi Asupan Karbohidrat?

Pada beberapa hari awal menjalani pola makan rendah karbohidrat, tubuh kita memerlukan penyesuaian besar untuk mengganti bahan bakar favoritnya, cadangan glukosa dan glikogen, menjadi sumber lainnya.

Dalam kasus diet keto, berarti sumber utama diperoleh dari komponen yang dihasilkan dari pembakaran lemak.

Tubuh akan mulai terbiasa menggunakan bahan bakar baru tersebut setelah sekitar tiga atau empat hari. Setelah itu, sakit kepala mungkin tidak lagi Anda rasakan.

Baca Juga : Tak Perlu Dimusuhi, Karbohidrat Tidak Bikin Gemuk Kok

Lesu

Anda mungkin akan merasa kelelahan atau gemetar pada beberapa hari awal menjalani pola makan rendah karbohidrat.

Alasannya sama, yaitu karena tubuh Anda kehilangan bahan bakar utama yang biasa digunakan untuk menghasilkan tenaga.

Baca Juga : Benarkah Makan Karbohidrat Sebenarnya Bisa Bantu Kita Hidup Lebih Lama?

Kram otot

Kram otot juga bisa terjadi ketika Anda memangkas jumlah konsumsi karbohidrat. Alasannya, tubuh mungkin mengalami dehidrasi, kekurangan potasium, magnesium, dan lainnya.

Kristin menyarankan agar Anda bisa menggantikan kekurangan nutrisi tersebut dengan sumber lainnya.

Baca Juga : Ingin Dapatkan Berat Badan Ideal, Yuk Coba Sarapan Sehat Rendah Karbohidrat dengan Menu Berikut!

Kemudian, pastikan Anda mendapatkan hidrasi yang cukup. Sekitar 11 gelas per hari sudah cukup untuk menjadi target harian.

Sembelit atau diare

Memangkas karbohidrat, terutama karbohidrat kompleks, sama saja dengan memangkas konsumsi serat.

Baca Juga : Diet Tinggi Karbohidrat di Okinawa, Mungkin Inilah yang Menjadi Salah Satu Kunci Umur Panjang!

Inilah alasannya banyak orang-orang yang menjalani pola makan rendah karbohidrat mengalami sembelit atau diare.

Karena sembelit adalah salah satu efek samping yang paling umum terjadi, menambah konsumsi sayur-sayuran dan kacang bisa membantu menjaga asupan serat bagi tubuh.

Kristin menyarankan konsumsi makanan, seperti brokoli atau kacang macadamia.

Baca Juga : Ternyata, Sebenarnya Kita Memang Harus Banyak Konsumsi Karbohidrat Setiap Hari, Tapi...

Ruam pada kulit

Efek samping ini cenderung jarang terjadi tanpa penyebab yang definitif dan biasanya terlihat pada orang-orang Asia.

Namun, ada baiknya melakukan riset pribadi. Sebab, kitalah yang mengetahui diri sendiri, termasuk memahami apa yang bisa dan tidak bisa kita makan, hingga efek samping makanan tertentu terhadap tubuh kita.

Baca Juga : Jika Ingin Menurunkan Berat Badan, Berapa Banyak Konsumsi Karbohidrat yang Layak?

Selain itu, konsultasikan lah kepada ahli gizi jika ingin menjalankan pola makan rendah karbohidrat. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Samping Berhenti Mengonsumsi Karbohidrat"