Advertorial
Intisari-Online.com – Tidak hanya wanita, bahkan pria pun ingin memiliki berat badan yang ideal.
Lalu, berbagai cara dilakukan agar penampilannya lebih ideal, salah satunya dengan diet.
Diet yang saat ini sedang populer adalah diet rendah karbohidrat, yang menyarankan agar tidak mengonsumsi karbohidrat.
Baca Juga : Benarkah Makan Karbohidrat Sebenarnya Bisa Bantu Kita Hidup Lebih Lama?
Karbohidrat memang sering dianggap musuh oleh mereka yang tak ingin berat badannya bertambah.
Graeme Tomlinson, personal coach dan pakar nutrisi yang memiliki lebih dari 350.000 pengikut di Instagram menjelaskan mitos di balik isu karbohidrat yang membuat seseorang gemuk.
Dilansir dari Dmarge, konotasi negatif karbohidrat terhadap berat badan sudah terjadi selama 30 tahun terakhir.
Baca Juga : Ingin Dapatkan Berat Badan Ideal, Yuk Coba Sarapan Sehat Rendah Karbohidrat dengan Menu Berikut!
Padahal, faktanya berbeda. Jika karbohidrat tidak jahat, lalu mengapa banyak orang menguranginya?
Adalah kepadatan kalori di dalam karbohidrat yang perlu diperhatikan.
"Pizza, pasta, keripik, roti, dan kue-kue semuanya termasuk di dalam payung isu 'Jangan makan itu karena ada karbohidrat dan kamu akan menjadi gemuk'. Namun, jika kita memeriksa bahan-bahan yang tepat dalam makanan seperti itu, kita dapat segera menyatakan karbohidrat bukan satu-satunya variabel kalori," katanya.
Baca Juga : Ternyata, Sebenarnya Kita Memang Harus Banyak Konsumsi Karbohidrat Setiap Hari, Tapi...
Contoh yang ditampilkan di sebelah kanan ilustrasi di atas, misalnya, disebut mewakili makanan yang mengandung kalori dari karbohidrat, protein dan lebih tepatnya, lemak--yang menampung kepadatan kalori.
Tomlinson menambahkan, ada 9 kalori per satu gram lemak, sementara hanya ada 4 kalori per gram protein dan karbohidrat.
"Karena itu, keberadaan protein dan lemak (melalui bahan tambahan) dalam makanan akan meningkatkan nilai kalori keseluruhannya. Keseimbangan kalori (dari setiap rasio makronutrien) menentukan komposisi tubuh, bukan karena karbohidrat," katanya.
Baca Juga : Jika Ingin Menurunkan Berat Badan, Berapa Banyak Konsumsi Karbohidrat yang Layak?
Tomlinson melanjutkan, pikiran soal karbohidrat yang akan membuat gemuk pun juga berbahaya, karena buah-buah dan sayuran ada yang mengandung karbohidrat.
"Dengan berpikir karbohidrat dalam pandangan seperti itu, seseorang akan secara tidak sengaja mengklaim bahwa 'brokoli membuat gemuk', dan itu berbahaya," tambah Tomlinson.
Menurutnya, rahasia untuk mengurangi lemak tubuh adalah keseimbangan, di mana membakar lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi.
Baca Juga : Berkomplot di Tanah Tandus, Pejibaye Sajikan Gizi yang Kadar Karbohidratnya Lebih Tinggi dari Jagung
Memotong karbohidrat dapat menyebabkan defisit kalori, hal yang sama jika lemak dan protein dihilangkan.
Kamu juga tidak bisa menghilangkan setiap makronutrien tersebut, karena hampir di setiap makanan mengandung ketiganya.
Oleh karena itu, menurut Tomlinson, pendekatan paling realistis adalah memperhatikan nilai kalori keseluruhan makanan. (Kahfi Dirga Cahya)
Baca Juga : Inilah 12 Jenis Karbohidrat yang Harus Dihindari Bila Ingin Langsing
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Dimusuhi, Karbohidrat Tak Bikin Gemuk".