Find Us On Social Media :

Jangan Langsung Panik Jika Terkena Serangan Panik, Apalagi ‘Menudingnya’ Sebagai Serangan Jantung

By Ade Sulaeman, Jumat, 20 Oktober 2017 | 12:30 WIB

Penderita juga merasa panas dingin, kadangkala ada penderita yang sampai pingsa tanpa sebab jelas.

Setelah serangan ini berlalu, dalam kehidupan sehari-hari penderita masih terus dihantui  perasaan cemas dan terus dalam keadaan waspada.

Mereka yang terkena serangan gejala fisik seperti itu acap kali menyangka dirinya terkena serangan jantung atau penyakit basedow (hipertiroid).

Maklum saja, gejalanya mirip. Maka pergilah mereka ke dokter ahli jantung atau penyakit  dalam. Dokter pun lalu sering terkecoh, mengira pasiennya memang mempunyai kelainan jantung.

Menurut dr. Irmansyah dari RSUPN Ciptomangunkusumo, dalam keadaan normal, seseorang wajar saja mengalami serangan panik apabila ia memang dihadapkan pada situasi mengerikan yang jauh melampaui batas kemampuan untuk mengatasinya.

Serangan panik terbatas yang merupakan serangan awal, biasanya masih mudah diingat dengan  baik oleh penderita.

Gejala yang dikeluhkan hanyalah berkisar pada sering merasa masuk angin atau terkena “setan lewat".   

Awal pencetus serangan panik bisa karena suatu periode kekecewaan, kematian seseorang yang dekat, pertengkaran yang berlarut-larut, trauma karena pelbagai sebab, atau krisis kehidupan lain.

Serangan awal ini jarang diikuti gejala fisiologis seperti penyakit medis atau penyalahgunaan alkohol serta obat-obatan.

Charles Melville, seorang psikiater asal Amerika yang ahli dalam menangani gangguan cemas berkomentar, "Penderita yang tiba-tiba merasa gerah sampai keringat mengucur deras saat tertimpa kemacetan di jalan besar, tidak berpikir penyebab panas mungkin karena AC mati, melainkan langsung  panik dan waswas tentang kesehatan dirinya. Semakin merasa ada ketidakberesan dalam tubuhnya, detak jantung akan semakin keras karena produksi adrenalin semakin banyak. Di sinr terjadi lingkaran setan yang semakin memuncak dalam bentuk serangan panik."

Ganggudn panik dikatakan masih ringan kalau dalam satu bulan terakhir semua serangan masih berupa serangan terbatas (kurang dari empat macam gejala) atau dalam satu bulan tidak lebih dari satu kali serangan.

Dikatakan  sedang, kalau dalam satu bulan terakhir serangan-serangan panik berada antara ringan dan berat.