(Baca juga: Misteri Kematian Rasputin, Penasihat Spiritual Dinasti Terakhir Kekaisaran Rusia yang Kebal Sianida)
Meski demikian, Hjalmar juga terlibat dalam Plot 20 Juli. Sebuah percobaan kudeta yang gagal dalam usaha membunuh Adolf Hitler pada 20 Juli 1944. Alih-alih berhasil membunuh, ia justru dipenjara hingga 1945.
Setelah dibebaskan dari dakwaan yang berhubungan dengan kegiatannya selama Jerman Nazi, Hjalmar memulai karier keduanya sebagai konsultan ekonomi dan keuangan untuk negara Dunia Ketiga. Karier ini ia lalui dengan cukup sukses.
Diprotes PKI
Penunjukkan Hjalmar sebagai penasihat ekonomi waktu itu adalah untuk mengatasi kesulitan ekonomi dan keuangan yang terjadi waktu.
Bagaimanapun juga, kondisi ekonomi Indonesia pascakemerdekaan masih sangat compang-camping. Inflasi melonjak, nilai uang turun drastis, sektor-sektor strategis masih dikuasi Belanda, sementara sektor-sektor kecil dikuasai oleh komunitas Arab dan Tionghoa.
Selain itu, kebijakan ekonomi dan keuangan juga belum konsisten seiring dengan sering terjadinya perombakan kabinet yang justru memburuk situasi.
Meski demikian, tak semua sepakat dengan ditunjuknya Hjalmar sebagai penasihat ekonimi. Lebih-lebih dari Partai Komunis Indonesia yang notabene selalu berseberangan dengan Masyumi dan PSI.
(Baca juga: Sebelum Holocaust, Jerman Nazi Menghabisi Orang-orang Gipsi)
Seorang Politbiro CC PKI, masih dari Historia.id, mengatakan bahwa nasihat Hjalmar hanya akan menguntungkan kaum imperialis dan menyeret ekonomi Indonesia ke dalam persiapan Perang Dunia baru.
Meski begitu, Hjalmar tetap bekerja sesuai kapasitanya. Setelah tiga bulan berada di Indonesia ia menyelesaikan laporannya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR